Kam. Mei 9th, 2024
Sate Maranggi Khas Purwakarta: Sate Unik Dari Jawa Barat - Featured ImageSate Maranggi Khas Purwakarta: Sate Unik Dari Jawa Barat - Featured Image
Bagikan artikel ini:

Sate Maranggi Khas Purwakarta – Di Indonesia, terdapat beragam variasi sate yang berasal dari berbagai daerah. Sate-sate ini memiliki karakteristik unik tersendiri yang membuatnya populer di kalangan masyarakat. Keunikan dari tiap jenis sate terletak pada jenis daging yang digunakan, bumbu yang digunakan untuk memanggang, serta proses memasaknya yang khas.

Meskipun memiliki perbedaan tersebut, popularitas sate tidak berkurang dan tetap disukai oleh banyak orang di Indonesia. Namun, di antara berbagai jenis sate yang ada, satu yang paling terkenal adalah sate Maranggi.

Sate Maranggi merupakan hidangan khas dari Purwakarta. Sate ini terdiri dari potongan-potongan daging atau lemak sapi yang dipotong menjadi dadu. Sate khas Purwakarta ini direndam dalam campuran bumbu yang terdiri dari cuka lahang yang dibuat dari gula aren, kunyit, jahe, lengkuas, ketumbar, dan kecap manis.

Sate maranggi merupakan salah satu varian sate di Indonesia yang sangat terkenal, bahkan diakui sebagai salah satu dari delapan jajanan kaki lima menurut Kemenkaparekraf atau Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada tahun 2012. Kepopuleran sate khas Purwakarta ini terbukti dengan banyaknya orang yang datang dari luar daerah Purwakarta hanya untuk menikmati kelezatannya.

Popularitas sate maranggi terus meningkat bahkan hingga internasional, seperti saat sate maranggi menjadi hidangan pada acara pertemuan antara presiden Jokowi dan para CEO di Korea Selatan pada tahun 2016. Acara tersebut berhasil menarik perhatian baik dari warga lokal maupun turis asing.

Kepopuleran sate khas Purwakarta ini menunjukkan bahwa kelezatannya dapat dinikmati oleh berbagai kalangan, termasuk turis asing. Pengakuan akan kelezatan sate maranggi juga terbukti ketika sate ini termasuk dalam daftar 50 makanan terlezat dari seluruh dunia versi CNN.

Dengan banyaknya bukti akan kelezatan sate maranggi, tidak mengherankan jika hidangan ini populer di seluruh dunia. Anda mungkin penasaran, apa yang membuat sate maranggi begitu populer dan istimewa? Apa saja faktor-faktor yang menjadi latar belakang terciptanya sate khas Purwakarta ini? Simak penjelasannya berikut ini.

Sejarah Sate Maranggi Khas Purwakarta

Sate Maranggi dikenal sebagai salah satu kuliner khas Jawa Barat, tepatnya dari Purwakarta. Secara historis, sate maranggi memiliki filosofi “Tiga Daging Setusuk” yang melambangkan Tri Tangtu, yaitu tekad, ucap, dan tindakan dalam bahasa Sunda. Berdasarkan makna filosofis ini, sate maranggi dibuat dengan setiap tusukan terdiri dari tiga potongan daging atau lemak yang cukup besar.

Baca Juga  Cara Mengukur Tingkat Kepedasan Cabai, Cari Tau Sepedas Apa

Asal usul sate maranggi memiliki beberapa kisah yang berbeda, semua klaim sebagai asal usul sate maranggi.

Salah satu kisah asal usul sate maranggi menyebutkan bahwa sate ini merupakan hasil akulturasi budaya Indonesia dan Tiongkok. Menurut Chef Haryo Pramoe, sate maranggi diperkenalkan oleh seorang imigran Tiongkok yang menetap di Jawa Barat.

Pada awalnya, sate maranggi tidak terbuat dari daging sapi, melainkan dari daging babi. Namun, ketika ajaran Islam diterima oleh masyarakat Jawa, daging babi diganti dengan daging sapi agar dapat dinikmati oleh semua orang, termasuk umat Islam di daerah tersebut. Sejarah sate maranggi dari kisah ini tercermin dalam bumbu dan rempah khas Purwakarta yang mirip dengan yang digunakan dalam dendeng babi dan ayam yang banyak dijual di Tiongkok.

Salah satu kisah asal usul sate maranggi yang kedua menyatakan bahwa sate ini berasal dari Indonesia. Menurut budayawan Sunda, Dedi Mulyadi, nama “Maranggi” diambil dari nama seorang penjual sate maranggi pada masa lalu yang dikenal sebagai Mak Ranggi.

Kisah ini diperkuat oleh pemilik sebuah rumah makan sate maranggi di Purwakarta, Heri Apandi. Menurutnya, pada masa lalu ketika belum ada lemari es, Mak Ranggi mencoba mengawetkan daging domba dengan cara didendeng menggunakan bumbu rempah.

Daging domba yang telah diawetkan kemudian dibakar, menghasilkan sate maranggi yang unik dan lezat karena telah melalui proses marinasi sebelum dibakar. Kelezatan rempah dan bumbu dalam marinasi daging membuat popularitas sate ini semakin meluas.

Mak Ranggi sering memperkenalkan kelezatan sate ini kepada pelanggan, sehingga dari situlah nama “Sate Mak Ranggi” akhirnya berubah menjadi “Sate Maranggi” yang tetap populer hingga sekarang.

Kisah ketiga yang mengklaim asal usul sate maranggi menyatakan bahwa sate ini diciptakan oleh para pekerja peternakan domba di Kecamatan Plered. Para pekerja ini sering hanya memiliki daging sisa dari peternakan tempat mereka bekerja.

Walaupun hanya memiliki daging sisa, mereka berusaha untuk menghasilkan rasa yang lezat dari daging tersebut. Para pekerja memotong daging sisa menjadi potongan-potongan kecil dan merendamnya dalam campuran rempah-rempah serta sedikit gula aren.

Baca Juga  10 Alat Penghalus Bumbu dan Rempah

Rempah yang digunakan untuk merendam daging tidak hanya membantu dalam menjaga keawetan daging, tetapi juga meningkatkan kelezatan daging. Dari kisah ini, cara yang ditempuh oleh para pekerja inilah yang menghasilkan cita rasa sate maranggi yang lezat.

Walaupun tidak dapat dipastikan dengan pasti mengenai asal usul sebenarnya dari salah satu jenis sate yang paling populer di dunia ini, namun kelezatan dan popularitas sate maranggi tetap tidak dapat dipungkiri.

Variasi Sate Maranggi

Variasi Sate Maranggi
Variasi Sate Maranggi

Sate maranggi, hidangan sate yang populer dari Purwakarta, memiliki beberapa variasi yang dapat ditemukan di daerah Cianjur. Meskipun memiliki akar dari Purwakarta, sate maranggi dari Cianjur memiliki sedikit perbedaan dalam penyajiannya.

Sate Maranggi khas Purwakarta biasanya disajikan dengan kecap dan acar sambal tomat. Namun, sate maranggi khas Cianjur disajikan dengan sambal oncom dan sering dinikmati bersama ketan bakar sebagai pengganti nasi. Beberapa penjual sate maranggi juga menawarkan opsi untuk pelanggan yang tidak menyukai pedas, seperti menggunakan kecap yang dicampur dengan sambal kacang sebagai alternatif sambal tomat.

Walaupun terdapat variasi-variasi ini, ciri khas sate maranggi yang lezat tetap menggunakan rempah-rempah pilihan serta cuka lahang yang terbuat dari gula aren, yang menjadi dasar pembuatan setiap jenis sate maranggi.

Keunikan Sate Maranggi

Keunikan Sate Maranggi
Keunikan Sate Maranggi

Sate Maranggi terkenal karena memiliki cita rasa yang unik, membedakannya dari jenis sate lainnya di Indonesia. Meskipun mayoritas sate di Indonesia adalah daging yang dipanggang di atas arang, sate maranggi memiliki keistimewaan tersendiri yang membuatnya berbeda. Keunikan ini berasal dari berbagai hal, antara lain:

Proses Memasak yang Unik

Sate Maranggi terkenal dengan cita rasanya yang lezat karena bumbu yang meresap hingga ke dalam potongan daging. Sehingga, sate maranggi dapat dinikmati tanpa tambahan bumbu lainnya. Kelezatan bumbu pada sate khas Purwakarta ini terletak pada proses memasaknya, dimana daging sapi direndam terlebih dahulu dalam campuran rempah khas dan gula aren.

Untuk mendapatkan rasa yang meresap ke dalam daging, diperlukan proses marinasi yang memakan waktu, sekitar 30 menit hingga 1 jam. Selain itu, kelezatan sate maranggi juga berasal dari pengolesan bumbu secara berkala saat sate dibakar. Hal ini membuat bumbu sate maranggi dapat meresap sempurna ke dalam daging.

Baca Juga  Macam Macam Nasi Arab: Perbedaan Kebuli, Briyani, Mandhi, Kabsa dan Bukhari

Bumbu Bakar Sate yang Spesial

Daging sate maranggi yang telah dimarinasi sebelumnya tidak lepas dari pemilihan bumbu bakar sate yang menciptakan kelezatan sate ini. Sate Maranggi diberi rempah-rempah yang beragam untuk meningkatkan cita rasanya serta aroma yang khas. Bumbu bakar sate ini terdiri dari jahe, kunyit, ketumbar, lengkuas, cuka lahang, dan kecap manis yang telah dihaluskan. Selain itu, tambahan bawang merah, bawang putih, dan gula merah juga bisa digunakan untuk memberikan rasa yang lebih kaya.

Diantara semua bumbu dan rempah tersebut, ada dua bahan yang cukup unik, yaitu bunga kecombrang dan tepung ketan. Kedua bahan ini memberikan sentuhan khusus yang membuat sate maranggi semakin lezat dan disukai oleh masyarakat. Tidak hanya dari segi rasa, tetapi juga aroma daging yang kuat menjadi lebih halus setelah dibumbui dengan bumbu bakar ini.

Bumbu Acar yang Khas

Selain proses memasak dan bumbu bakar sate yang penting untuk menambah kenikmatan sate, bumbu yang disajikan bersama sate maranggi juga memiliki peran yang tak kalah penting. Mayoritas sate di Indonesia biasanya disajikan dengan bumbu kacang, tetapi sate maranggi khas Purwakarta disajikan tanpa bumbu kacang. Hal ini karena sate maranggi sudah memiliki bumbu yang meresap sempurna ke dalam daging, sehingga bisa dinikmati tanpa tambahan bumbu kacang.

Meskipun tidak menghilangkan ciri khas sate di Indonesia, sate maranggi disajikan dengan bumbu yang disebut bumbu acar sate maranggi. Bumbu acar ini terbuat dari irisan tomat, cabe rawit, bawang merah, kecap, dan daun kemangi.

Irisan tomat memberikan sentuhan kesegaran pada sate maranggi, sementara cabe rawit memberikan rasa pedas bagi mereka yang menyukainya. Di sisi lain, aroma harum dari daun kemangi berpadu sempurna dengan aroma sate maranggi, menambah selera bagi para penikmatnya.

Sajian sate telah menjadi favorit di Indonesia karena rasanya yang lezat dan aroma menggugah dari daging yang dibakar. Selain itu, sate juga telah menjadi bagian integral dari budaya kuliner Indonesia selama ratusan tahun. Beragam variasi sate yang ada menunjukkan kekayaan budaya Indonesia, dengan setiap daerah menciptakan jenis sate yang unik berdasarkan warisan budaya mereka.

Keunikan sate maranggi dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk proses memasak, bumbu yang digunakan, dan bumbu pendampingnya. Ini membuat sate maranggi menjadi berbeda dari jenis sate lainnya di Indonesia, dan popularitasnya telah menyebar ke berbagai belahan dunia.

Buzz Biteyear

By Buzz Biteyear

To infini-tea and BEE-yond the scrumptious galaxy of flavors, where every bite is an interstellar delight! Join Buzz Light-yearning for a taste of adventure as he explores the delectable universe of cuisine, from Pizza Planet to the Milky Way-cake. Get ready to savor your way to infini-tea and BEE-yond!