Kam. Mei 9th, 2024
Macam Macam Nasi Arab: Perbedaan Kebuli, Briyani, Mandhi, Kabsa dan Bukhari - Featured ImageMacam Macam Nasi Arab: Perbedaan Kebuli, Briyani, Mandhi, Kabsa dan Bukhari - Featured Image
Bagikan artikel ini:

Macam Macam Nasi Arab – Nasi Arab (Timur Tengah) memiliki variasi unik dalam cara memasaknya yang mencerminkan ciri khas setiap negara di wilayah tersebut. Sebagai contoh, nasi briyani, diperkenalkan oleh kalangan muslim di Pakistan dan Bangladesh, telah berkembang di Indonesia. Selain itu, nasi kabsah, yang berasal dari Yaman, terkenal di Saudi Arabia dan kemudian diperkenalkan di Indonesia. Dari sini, kita dapat melihat bahwa setiap negara di Timur Tengah membawa teknik memasaknya sendiri.

Istilah macam macam nasi Arab mencakup berbagai jenis nasi yang berasal dari wilayah Timur Tengah. Jenis nasi ini termasuk nasi kebuli, briyani, kabsah, mandhi, dan bukhari. Perbedaan antara nasi kebuli, briyani, kabsah, mandi, dan bukhori sangat beragam, mulai dari rasa, metode pengolahan, hingga warna. Variasi nasi Arab (Timur Tengah) ini memiliki ciri khasnya masing-masing, dengan kekayaan rempah-rempah sebagai pembeda utama.

Harap dicatat bahwa semua jenis nasi Timur Tengah ini menggunakan beras basmati (long premium), yang dianggap lebih sehat dan lezat. Nasi basmati ini mengandung karbohidrat, protein, dan lemak yang baik untuk energi tubuh. Beberapa hidangan nasi basmati khas Timur Tengah yang sangat terkenal termasuk nasi mandhi, nasi kabsah, dan nasi briyani, yang populer di berbagai negara melalui restoran-restoran Timur Tengah di Indonesia.

Macam Macam Nasi Arab dan Perbedaanya

Masyarakat terkadang merasa kesulitan membedakan berbagai jenis nasi ini, namun tidak perlu khawatir. Berikut adalah penjelasan perbedaan antara nasi Arab, seperti nasi kebuli, briyani, kabsah, mandhi, dan bukhori. Mari simak bersama.

Nasi Kebuli

Siapa sih yang nggak mengenal dengan macam macam nasi Arab, termasuk nasi kebuli? Nasi kebuli (kabuli) merupakan hidangan kaya rempah. Perjalanan nasi ini tiba di Indonesia karena diolah oleh warga keturunan Arab Saudi yang telah menetap di Indonesia. Penyebarannya lebih terbatas di perkotaan, sehingga hanya sedikit orang yang mengenalnya. Itulah sebabnya nasi kebuli lebih dikenal di antara masyarakat Betawi. Nasi kebuli sering dianggap mirip dengan nasi briyani, salah satunya karena dipengaruhi oleh budaya Arab Timur Tengah.

Terdapat juga pandangan lain bahwa nasi kebuli berasal dari Afganistan, dikenal sebagai Kabuli palaw, dan kemudian mengalami perubahan menjadi Nasi Kebuli.

Nasi kebuli disiapkan dengan cara memasak nasi bersamaan dengan kaldu dan susu kambing. Daging kambing yang ditumis ditambahkan, kemudian diberi minyak samin untuk memberikan aroma khas. Semua dimasak dengan bumbu halus yang terdiri dari bawang putih, bawang merah, lada hitam, cengkih, ketumbar, jintan, kapulaga, kayu manis, pala, dan minyak samin. Nasi kebuli biasanya disajikan dengan asinan nanas dan sambal goreng ati.

Sajian daging kambing pada nasi ini bisa berupa daging kambing bakar atau daging kambing goreng. Di Jakarta, kamu sering melihat nasi ini disajikan bersama daging kambing bakar. Kadang-kadang, nasi ini ditaburi kismis untuk memberikan rasa manis alami. Akan tetapi, beberapa kedai di Jakarta terkadang tidak menambahkan kismis di atas nasi ini.

Baca Juga  Minum Teh Saat Hamil, Apakah Boleh?

Rasa nasi kebuli ini cenderung kaya rempah, terutama dari rasa kapulaga yang sangat pekat. Kedua rasa ini dengan jelas terasa ketika pertama kali kamu mencicipinya. Warna nasi kebuli umumnya coklat, bergantung pada jumlah rempah yang digunakan.

Ets, tapi ada hal yang perlu kamu ketahui, ternyata nasi kebuli tidak ada di Timur Tengah, lho. Sebenarnya, hidangan yang ada di Timur Tengah adalah nasi kabli bukan nasi kebuli, yang juga berasal dari Afganistan. Inilah yang menyebabkan transliterasi bahasa dari nasi kabli menjadi nasi kebuli. Nasi ini yang menjadi terkenal di Indonesia saat ini.

Nasi Briyani

Nasi Briyani
Nasi Briyani

Nasi briyani adalah hidangan tradisional berasal dari Asia Selatan, seperti India dan Pakistan. Di tanah asalnya, hidangan ini dikenal dengan sebutan biryani, biriani, beriani, atau briyani. Nama “Biryani” berasal dari Bahasa Persia yang berarti menggoreng atau memanggang. Di Indonesia, hidangan ini lebih dikenal dengan sebutan macam macam nasi Arab briyani. Saat ini, nasi briyani populer di negara-negara selain Asia Selatan, termasuk Malaysia dan Indonesia.

Berbeda dengan cara memasak nasi kebuli yang melibatkan kaldu, nasi ini disiapkan dengan merebus beras terpisah dalam panci dan tanpa tambahan kaldu atau susu kambing. Cukup dengan memasak beras basmati seperti biasa tanpa tambahan bumbu. Setelah beras setengah matang, dicampur dengan kaldu yang telah dibumbui, kemudian dimasak hingga menyerap dalam wadah tertutup. Dibiarkan hingga matang agar bumbu meresap dengan sempurna.

Rempah-rempah yang digunakan untuk menyajikan nasi ini memiliki perbedaan, dengan menggunakan kacang-kacangan, salam koja, ketumbar, daun mint, jahe, bawang bombay, dan berbagai rempah lainnya. Campuran rempah inilah yang ditambahkan pada beras setengah matang. Selain itu, nasi briyani asli biasanya mencampurkan safron pada bumbu kaldu. Garam masala, sebagai bumbu penting, merupakan racikan rempah dengan rasa pedas. Racikan rempah tersebut meliputi cengkih, kapulaga, kayu manis, daun cassia, biji pala, dan fuli.

Perbedaan nasi briyani di Indonesia terletak pada identifikasi dengan rempah-rempah pedas dan sensasi hangat. Meskipun identik dengan kepedasan, rasa pedas pada nasi briyani tetap memiliki perbedaan dengan kepedasan di Indonesia. Kepepasan di Timur Tengah lebih mengarah pada sensasi pedas hangat daripada kepedasan dari cabai rawit. Hal ini disebabkan oleh adanya rempah jahe dan garam masala dalam bumbu nasi briyani yang memberikan sensasi hangat di mulut.

Ketika disajikan, hidangan nasi briyani tak lepas dari tambahan sayuran di atasnya, kismis, dan biji kenari. Jika nasi ini cenderung memiliki dominasi rasa kari dan kapulaga yang kuat, nasi briyani lebih menonjolkan rasa kunyit dan sensasi pedas hangat. Warna nasi briyani juga memiliki perbedaan sedikit, cenderung kuning kecoklatan atau sedikit oranye.

Baca Juga  Sejarah Tumpeng: Dari Ritual Keagamaan Hingga Perayaan

Nasi Mandhi

Nasi Mandhi
Nasi Mandhi

Nasi Arab selanjutnya adalah nasi mandhi. Nasi Arab satu ini sangat terkenal di Yaman, Mesir, Maroko, Oman, Syria, Turki, dan tentunya Arab Saudi. Bahan utamanya terdiri dari rempah seperti kapulaga, jintan, jintan putih, ketumbar, serbuk kunyit bunga lawang dan lain-lain. Hidangan nasi jenis ini memiliki warna kuning dan putih, cenderung berwarna terang. Warna itu berasal dari rempah kuning (rempah apron khas Timur Tengah) yang dimasak dengan cara tanur atau memasukkan makanan ke dalam ‘oven’ tradisional berukuran besar. Banyak juga yang menyebut nasi mandhi ini ‘butter rice‘ karena warnanya yang menyerupai mentega, warnanya kuning tetapi dominan putih.

Rasa nasi ini dominan gurih, selain karena rempah apron tersebut juga karena proses memasak dengan teknik tanur atau tandoor. Tanur atau tandoor sendiri mengacu pada sejenis oven dari tanah liat silinder atau oven logam yang digunakan untuk memasak peleburan ‘sesuatu’ (umumnya besi atau bahan baku makanan). Jadi, daging direbus terlebih dahulu dengan bumbu hingga lunak. Kemudian, bumbu dan kaldu digunakan untuk memasak nasi. Nasi dimasak di bagian bawah tanur (tandoor) yang berada tepat di atas bara api.

Daging kambing yang sudah lunak tadi kemudian digantungkan di bagian atas tanur (tandoor). Sehingga ketika proses memasak selama 8 jam di dalam tanur (tandoor) lemak dan bumbu dari kambing tersebut menetes ke nasi di bawahnya. Inilah mengapa sering disebut nasi ‘mandi’ oleh orang Indonesia, karena nasi ber’mandi’kan tetesan lemak. Dari sini terlihat perbedaan nasi mandhi dan kebuli sangat jelas pada teknik masaknya.

Selain itu, hasil dari tanur inilah yang akan merubah tampilan nasi menjadi agak kecoklatan tidak putih cerah lagi. Rasa dari nasi Arab satu ini memang tidak terlalu dominan, ringan, gurih, dan wangi akan kapulaga. Aroma smokey sangat terasa pada hidangan satu ini, karena adanya teknik tanur dengan dimasak di sebuah oven logam. Nasi mandhi juga ditaburi kismis atau potongan kurma yang menambah cita rasa hidangan ini.

Nasi mandhi populer di kalangan orang-orang Hadhrami di wilayah Malabar Kerala, India. Dilansir melalui duniatimteng.id kata “mandhi” sendiri merupakan kata nada Arab yang artinya “embun”, sehingga mencerminkan tekstur lembap dan “berembun” pada daging yang akan dimasak. Maksud berembun sendiri mencerminkan bahwa daging yang digantung akan mengeluarkan air dan lemak pada tubuh.

Nasi Kabsah

Nasi Kabsah
Nasi Kabsah

Nasi Arab selanjutnya adalah nasi kabsah. Nasi ini memiliki warna kemerahan, dan asam manis dari tomat. Dari penampakan nasi ini, hampir mirip dengan nasi goreng kecap yang ada di Indonesia. Namun tetap rasa dari macam macam nasi Arab lebih memiliki banyak rempah. Salah satu ciri khas bumbunya menggunakan tomat dan sedikit cabai, sehingga cita rasanya asam gurih, dan tidak ada rasa pedas sama sekali. Hidangan nasi ini dipadukan dengan lauk kambing atau ayam yang dimasak dengan cara direbus, dengan bumbu tomat dan rempah Timur Tengah, lalu ditiriskan. Di Indonesia lebih sering menyebutnya nasi gulai kambing, karena dicampur dengan bumbu seperti gulai.

Baca Juga  Potret Daerah Penghasil Rempah Terbesar di Indonesia yang Perlu Diketahui

Dalam nasi kabsah, terdapat pula daging kambing di atasnya. Nah, daging kambing pada nasi ini ternyata juga direbus dalam bumbu tomat sebelum dihidangkan. Jadi daging kambing yang dipotong (atau belum dipotong) dimasukkan ke dalam bumbu tomat atau saus tomat dan direbus. Setelah itu akan dihidangkan daging tersebut dengan ditiriskan hingga kering (tidak berkuah), baru lah kemudian dicampur ke dalam nasi.

Jadi identiknya nasi kabsah memang menggunakan olahan daging yang direbus dengan saus atau pasta tomat. Semakin banyak saus tomat maka akan semakin pekat warna kecoklatan atau oranyenya. Inilah yang terkadang membingungkan kamu jika dilihat dari fisik. Apakah nasi kabsah atau bukhari? Namun tidak perlu khawatir, pembeda utamanya pada daging kambing. Selain saus tomat pada nasi, ada juga rasa saus tomat dari daging kambingnya. Dari segi rasa nasi kabsah cenderung gurih, aroma cengkeh yang kuat serta rasa kismis yang nikmat menyatu, memberi kelezatan pada lidahmu. Perbedaan nasi kabsah dengan nasi bukhari dapat kamu lihat pada penjelasan nasi bukhari, ya.

Nasi Bukhari

Nasi Bukhari
Nasi Bukhari

Ciri khas nasi bukhari biasanya nasi berwarna kuning-orange, ada serutan wortelnya, kismis, kacang balilah, dan rasa rempah-rempah yang kuat. Nasi bukhari juga sama dengan nasi kabsah yang olahannya menggunakan saus atau campuran tomat. Namun pada nasi bukhari sepertinya kamu akan cenderung memperhatikan rasa tomat yang cukup kuat bersemayam pada lidah. Dari segi aroma, nasi arab satu ini lebih memiliki aroma yang lebih kuat dari nasi kabsah.

Nasi satu ini dimasak dengan cara pada umumnya, yaitu dengan mencampurkan rempah seperti kapulaga, cengkeh, bunga lawang, bawang merah, bawang putih, ketumbar, dan lainnya pada saat nasi dimasak. Setelah matang, nasi ini biasanya ditambahkan kismis atau bijian lain sebagai pelengkap, serta daging ayam, atau kambing sebagai menu lauknya. Macam macam nasi arab biasanya berwarna merah dan lebih segar karena banyak memakai tomat. Penyajian nasi bukhari biasanya disandingkan bersama salad, yoghurt vegan, kacang-kacangan dan tahu. Hal inilah yang menjadi perbedaan nasi bukhari dengan nasi kabsah.

Dari berbagai perbedaan nasi Arab ini, tentunya bergantung dari teknik masak yang digunakan. Bila dilihat dari segi warna, terkadang berubah atau menyerupai jenis nasi yang lainnya. Ini semua bergantung kadar rempah yang digunakan saat proses pengolahan. Oleh karena itu, sejatinya kamu harus tahu dahulu teknik masak berbagai nasi Arab ini untuk mengetahui perbedaan nasi dari kelima jenisnya. Semoga penjelasan ini dapat bermanfaat bagi kamu yang sedang mencari perbedaan dari nasi kebuli, briyani, kabsah, mandhi, dan bukhori.

Buzz Biteyear

By Buzz Biteyear

To infini-tea and BEE-yond the scrumptious galaxy of flavors, where every bite is an interstellar delight! Join Buzz Light-yearning for a taste of adventure as he explores the delectable universe of cuisine, from Pizza Planet to the Milky Way-cake. Get ready to savor your way to infini-tea and BEE-yond!