Sen. Mei 20th, 2024
Kelezatan dan Manfaat: Jenis Kerang yang Sehat untuk Dikonsumsi - Featured ImageKelezatan dan Manfaat: Jenis Kerang yang Sehat untuk Dikonsumsi - Featured Image
Bagikan artikel ini:

Jenis Kerang – erang adalah hewan laut yang tidak memiliki tulang belakang dan termasuk dalam kelompok hewan bertulang lunak. Hewan ini memiliki dua cangkang keras yang berfungsi sebagai pelindung tubuhnya. Dalam bagian dalamnya, terdapat daging kerang yang mengandung organ-organ seperti ginjal, jantung, mulut, dan anus. Daging inilah yang biasa dianggap sebagai “daging” kerang dan dikonsumsi oleh manusia.

Kerang menjadi salah satu pilihan seafood favorit banyak orang, bukan hanya karena rasanya yang lezat, tetapi juga karena termasuk dalam kategori seafood dengan harga yang terjangkau. Selain kenikmatannya, kerang kaya akan nutrisi, seperti protein, asam lemak omega-3, vitamin A, vitamin B12, vitamin C, zat besi, kalsium, kalium, mangan, dan selenium. Kandungan nutrisi ini menjadikan kerang sebagai pilihan yang menggugah selera bagi penggemar seafood.

Ada beberapa jenis kerang yang aman untuk dikonsumsi, dan setiap jenis memiliki karakteristik rasa dan tekstur yang membedakannya. Kerang dapat diolah menjadi berbagai hidangan, seperti kerang goreng, kerang oseng, sate kerang, kerang bakar, sup kerang, dan sebagainya. Penting untuk memperhatikan proses pengolahan dan kebersihan saat memasak kerang agar hasilnya tetap enak dan aman untuk dikonsumsi, mengingat cara memasak yang tidak tepat dapat membuat kerang menjadi keras dan berbau amis.

Baca juga: Cara Masak Air Untuk Keperluan Memasak, Dari Pasta, Telur Hingga Kerang

Jenis Kerang Darah

Jenis Kerang Darah
Jenis Kerang Darah

Kerang darah, yang juga dikenal sebagai kerang dara, merupakan salah satu varietas kerang yang umum dikonsumsi di masyarakat Asia Timur dan Asia Tenggara. Dikenal dengan nama ilmiah Anadara granosa, kerang ini termasuk dalam keluarga arcidae. Sebutan “kerang darah” merujuk pada kemampuannya menghasilkan hemoglobin atau sel darah merah dalam cairannya.

Kerang darah dapat ditemukan di kawasan Indo Pasifik dan tersebar mulai dari pantai Afrika Timur hingga gugus kepulauan Oseania. Biasanya, hewan ini mengubur diri di pasir atau lumpur dan menetap di zonasi pasang surut. Terkadang, kerang darah juga dapat ditemui di sekitar bebatuan di sepanjang perairan.

Daging kerang darah memiliki warna oranye dan abu, sementara cangkangnya berwarna putih kecoklatan dengan motif garis-garis yang terkesan kusam. Khususnya cocok dikonsumsi oleh penderita darah rendah karena kandungan zat besi yang melimpah di dalamnya. Rasanya pun tetap gurih ketika dimasak dengan benar, memberikan pengalaman kuliner yang memuaskan.

Di Indonesia, kerang darah dapat dengan mudah ditemukan di pedagang kaki lima maupun rumah makan. Proses pengolahan umumnya melibatkan rebusan dengan tambahan saus cabai atau saus kacang sebagai pendamping. Banyak juga yang mengolah tumis kerang darah dengan menggunakan jahe, lengkuas, daun salam, serai, dan bawang untuk menghilangkan aroma amis yang mungkin ada pada kerang darah.

Jenis Kerang Hijau

Jenis Kerang Hijau

Kerang hijau, sesuai dengan namanya, memiliki cangkang berwarna hijau. Dikenal dengan nama ilmiah Perna viridis atau juga disebut sebagai green mussels, kerang hijau memiliki sebaran yang luas dari laut India hingga Pasifik Barat, meliputi Teluk Persia, Filipina, serta wilayah Utara dan Timur Laut Cina hingga Taiwan.

Di perairan Indonesia, kerang hijau tersebar luas dan mudah ditemukan, terutama pada bulan Maret hingga Juli ketika penangkapan kerang ini berlimpah. Kerang hijau biasanya hidup bergerombol dan melekat kuat pada benda-benda keras seperti kayu, bambu, batu, atau benda lainnya.

Baca Juga  Cara Agar Pisang Cepat Matang: Pisang Lezat Dalam Sekejap

Kemampuan kerang hijau untuk bertahan hidup dan berkembang biak pada tekanan lingkungan yang ekstrem membuatnya mudah dibudidayakan. Hal ini menjadikan kerang hijau cukup terjangkau di pasaran dan dapat diperoleh dengan mudah baik secara offline maupun online.

Rasa kerang hijau sangat nikmat ketika dimasak dengan saus atau kuah yang melimpah. Tak heran jika kerang hijau sering dimasak dengan saus padang, kuah kuning, saus tiram, atau saus pedas manis.

Selain kelezatannya dan ketersediaan yang melimpah, kerang hijau juga menjadi favorit karena kandungan gizinya yang tinggi. Sekitar 40,8% dari daging kerang hijau mengandung air, 21,9% protein, 14,5% lemak, 18,5% karbohidrat, dan sisanya terdiri dari berbagai komponen sejenis abu. Kandungan gizi ini membuat kerang hijau setara dengan nilai gizi daging sapi, daging ayam, dan telur.

Jenis Kerang Bambu

Jenis Kerang Bambu

Kerang bambu, yang memiliki nama ilmiah Solen lamarckii, memiliki bentuk yang unik dibandingkan dengan jenis kerang lainnya. Mirip dengan bambu, panjangnya sekitar satu ibu jari orang dewasa. Daging kerang bambu berwarna putih-merah muda, menyerupai daging udang yang sudah dikupas.

Kerang bambu hidup di perairan dangkal dan berlumpur, terutama di kawasan muara dan teluk. Kerang ini memiliki dua cangkang persegi yang panjang dan melengkung, terbuka saat dimasak. Kerang bambu umumnya ditemukan di perairan Madura dan Jawa Timur, dan masyarakat lokal menyebutnya dengan nama lorjuk.

Selain bentuknya yang unik, rasa daging kerang bambu juga sangat khas. Gurih dengan sentuhan manis yang menyegarkan, sering disamakan dengan rasa udang segar. Karena termasuk jenis kerang yang langka, harga kerang bambu cenderung lebih tinggi dibandingkan dua jenis kerang sebelumnya.

Kerang bambu kaya akan nutrisi yang baik untuk kesehatan, mengandung vitamin A, vitamin B12, vitamin C, asam lemak omega-3, kalsium, dan protein. Berbagai masakan dapat dihasilkan dari kerang bambu, namun banyak yang menikmatinya dalam bentuk tauco pedas.

Di samping itu, kerang bambu dapat diolah menjadi kaldu atau digunakan sebagai campuran rengginang dan petis. Sebagai kuah kaldu, cukup merebus kerang tanpa menambahkan air karena daging kerang sudah cukup mengandung air. Setelah air kerang keluar, tiriskan dan simpan. Kuah ini dapat digunakan sebagai kaldu untuk berbagai hidangan.

Jenis Kerang Tiram

Jenis Kerang Tiram
Jenis Kerang Tiram

Kerang tiram memiliki cangkang yang sangat pipih dan keras seperti batu karang. Cangkangnya mengandung kapur yang dapat terlihat ketika digesekkan. Dikenal dengan nama latin Oyster, kerang tiram dianggap sebagai jenis kerang kelas tinggi karena harganya yang mahal dan karakteristik rasa yang lebih lezat.

Kerang tiram cukup populer dan sering disukai jika dimakan mentah. Menu semacam ini biasanya dapat ditemui di restoran seafood atau sejenisnya. Daging kerang tiram dianggap lezat dan segar bahkan ketika masih mentah. Sementara dalam proses pengolahan, kerang tiram sering digunakan oleh produsen bumbu untuk menghasilkan saus tiram, bukan sebagai hidangan utama.

Kerang tiram memiliki keunggulan dalam kandungan kalsium, vitamin A, dan vitamin B12 yang sangat tinggi. Masyarakat lokal percaya bahwa mengonsumsi kerang tiram mentah dapat mempertahankan nutrisi yang tinggi.

Karena keunikan ini, kerang tiram jarang disajikan dalam keadaan matang, kecuali sebagai campuran tumisan sayur atau sebagai pelengkap. Kerang ini sering dikonsumsi mentah dengan tambahan perasan jeruk untuk menghilangkan aroma amis.

Jenis Kerang Bulu

Jenis Kerang Bulu
Jenis Kerang Bulu

Kerang bulu memiliki bentuk yang mirip dengan kerang darah, dengan cangkang yang bergaris dan melebar. Perbedaannya terletak pada adanya bulu-bulu hitam kecil yang melapisi cangkangnya. Meskipun beberapa orang mungkin merasa bulu-bulu ini menggelikan, kerang ini tetap aman untuk dikonsumsi asalkan dibersihkan dengan benar.

Baca Juga  Manfaat Kacang: Lebih Baik Mana? Kacang Goreng atau Kacang Panggang?

Rasa dari kerang bulu tidak jauh berbeda dengan kerang darah. Dikenal dengan nama ilmiah Anadara antiquata, kerang bulu mungkin tidak sepopuler jenis kerang lainnya. Anggota dari kelas bivalvia, kerang bulu umumnya hidup di pasir dan habitat tanah berlumpur di perairan dangkal.

Untuk mengolah kerang bulu, bulu-bulunya dapat dibersihkan dengan merebusnya terlebih dahulu. Untuk memastikan bulu halus terbuang, disarankan merebusnya dua kali dengan air rebusan yang berbeda. Proses merebus juga membuka cangkang kerang dan memudahkan pengambilan daging kerang yang berwarna merah muda ini.

Banyak orang mengolah kerang bulu menjadi sup kerang, yang umumnya disukai oleh anak-anak. Selain itu, kerang bulu juga dapat diolah menjadi hidangan berkuah lain seperti gulai untuk rasa yang lebih kuat. Penting untuk mencampurkan irisan jahe agar menghilangkan bau amis kerang. Menariknya, belakangan ini, kerang bulu mulai dijadikan alternatif untuk pembuatan saus tiram sebagai pengganti kerang tiram yang memiliki harga yang lebih tinggi.

Jenis Kerang Simping

Jenis Kerang Simping
Jenis Kerang Simping

Kerang simping, juga dikenal sebagai serimping, serumping, kerang kampak, atau scallop, memiliki nama ilmiah Pectinidae. Hidup di perairan laut yang tersebar di seluruh dunia, kerang simping memiliki cangkang pipih dengan warna putih kecoklatan pada bagian luar dan putih di bagian dalam. Karena cangkangnya yang mulus, kerang ini sering digunakan sebagai bahan utama oleh para pengrajin untuk membuat hiasan meja, lampu, lukisan, dan aksesoris.

Daging kerang simping memiliki tekstur kenyal dan padat, dan dianggap aman untuk dikonsumsi mentah. Hal ini disebabkan oleh ketiadaan penyaring yang umumnya terdapat pada jenis kerang lainnya. Penyaring ini biasanya menyaring segala komponen di sekitar kerang, termasuk racun, bakteri, dan virus yang cenderung menumpuk di tubuh kerang. Oleh karena itu, kerang umumnya tidak disarankan untuk dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.

Rasa daging kerang simping sangat disukai karena teksturnya yang kenyal, renyah, dan gurih secara bersamaan. Lebih lanjut, di wilayah Gresik, Jawa Timur, kerang simping menjadi makanan khas masyarakat setempat. Kerang simping diolah menjadi keripik atau kerupuk yang dapat dijadikan cemilan atau dimakan bersama nasi. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika kerang simping menjadi oleh-oleh unggulan bagi para pengunjung yang berkunjung ke Gresik.

Jenis Kerang Kepah

Jenis Kerang Kepah

Kerang kepah memiliki cangkang seperti piring, cembung di bagian tengah dan pipih di bagian pinggir, dengan warna putih kecoklat-coklatan. Beberapa orang juga menyebutnya sebagai kerang putih, kerang tahu, atau kerang kepah tahu. Nama latinnya adalah Polymesoda erosa.

Kerang ini biasanya ditemukan di hutan bakau daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia. Habitatnya tidak di laut, melainkan hidup di sungai-sungai atau daerah pasang surut tinggi hutan bakau. Di Indonesia, kerang kepah banyak ditemukan di perairan pesisir timur Sumatera Utara, karena lingkungan mangrove di sekitarnya mendukung kehidupan kerang kepah. Kerang kepah dapat dimasak menjadi berbagai hidangan, seperti direbus, tumis tauco, sambal balado, atau santapan berkuah. Jika ingin dinikmati bersama sayuran, kerang kepah sangat cocok dipadukan dengan kangkung, karena rasanya mirip dengan kerang tiram.

Perlu diketahui, dalam 100 gram kerang kepah terdapat 217 kkal, 54 mg kolesterol, 0,5 gr serat, 10,49 gr karbohidrat, 18,14 gr protein, 337 mg kalium, 2,2 gr lemak jenuh, dan 7,7 gr lemak tak jenuh. Dengan kandungan gizi yang baik ini, kerang kepah menjadi pilihan lauk yang sehat.

Jenis Kerang Batik

Jenis Kerang Batik

Kerang batik memiliki nama latin Phaphia undulate, termasuk dalam kelas bilvavia. Umumnya, kerang ini hidup di perairan yang kaya kapur yang membantu membentuk cangkangnya. Ditemukan di kawasan pesisir, kerang batik menjadi bagian dari komunitas makro zubentos, menunjukkan keanekaragaman yang tinggi dibandingkan dengan kerang air tawar.

Baca Juga  Sejarah Popcorn: Dari Awal Tercipta Hingga Jadi Cemilan Wajib Saat Nonton

Kerang batik adalah jenis kerang yang memiliki cangkang unik dan bermotif, menyerupai batik. Estetika motifnya membuatnya banyak digemari, sementara rasanya yang manis menjadi keunggulan dibandingkan jenis kerang lainnya. Daging kerang batik berwarna putih kekuningan dengan tekstur kenyal. Setelah dimasak, daging putih ini menjadi sangat gurih.

Habitat kerang batik cenderung di laut dan bersifat musiman. Kerang batik seringkali ditemukan saat cuaca mendung, hujan, dan angin kencang. Para nelayan perlu berhati-hati ketika berburu kerang batik.

Meskipun kerang ini sulit didapatkan karena panennya musiman, harganya tetap terjangkau. Tak heran jika kerang batik sering menjadi pilihan di gerai seafood. Kerang batik dapat dimasak dengan berbagai cara, seperti ditumis, dicampur dengan saus tiram, menggunakan saus padang, hingga diolah menjadi kerang batik asam manis.

Jenis Kerang Kijing

Jenis Kerang Kijing
Jenis Kerang Kijing

Kerang kijing memiliki nama latin Pilsbryoconcha exillis. Dikenal sebagai kerang remis dalam bahasa Melayu dan haremis dalam bahasa Sunda, jenis kerang ini hidup di sungai dan air tawar, terutama dapat ditemukan di sekitar Danau Sentarum, Kapuas Hulu.

Kerang kijing cenderung mengendap di dasar sungai yang berpasir dan berlumpur dengan suhu dingin. Secara morfologi, cangkangnya berwarna kuning kehitaman atau kehijauan, sangat keras seperti marmer, licin, dan tidak berbulu. Saat dibuka, terlihat dagingnya berwarna putih kekuningan dengan tekstur yang keras.

Dikarenakan daging kerang kijing memiliki tekstur yang kenyal, pengolahan yang cukup lama diperlukan untuk membuat dagingnya menjadi empuk. Kelebihan dari kerang ini terletak pada tingginya kandungan protein. Selain itu, kerang ini juga dikenal kaya akan asam amino, lemak tak jenuh, serta zat besi yang sangat tinggi. Jenis asam amino esensial, terutama leusin dan lisin, sangat penting untuk memproduksi hormon pertumbuhan, enzim, dan antibodi dalam tubuh.

Jenis Kerang Macan

Jenis Kerang Macan

Kerang macan dinamakan demikian karena cangkangnya memiliki corak loreng seperti macan. Juga dikenal sebagai keong macan, dengan nama latin Babylonia spirata L. Kerang ini banyak ditemui di perairan Indonesia, terutama di Pantai Utara dan Pantai Selatan Jawa, dan menjadi produk ekspor yang signifikan.

Kerang macan merupakan komoditas ekspor penting bagi Indonesia, dengan negara tujuan utama seperti Taiwan, Hongkong, Singapura, dan Malaysia. Selain itu, kerang ini sering dimasak sebagai hidangan mewah di restoran Eropa.

Spesies kerang ini hidup di wilayah perairan dengan pasir berlumpur pada kedalaman 5 hingga 15 meter. Awalnya, kerang ini diolah secara sederhana oleh masyarakat Indonesia, misalnya direbus, dijemur, dan dijual kepada pengepul dengan harga yang terjangkau. Namun, dengan meningkatnya permintaan dari negara-negara asing, kerang macan kini menjadi komoditas yang sangat bernilai bagi para nelayan.

Seperti jenis kerang lainnya, kerang macan dapat diolah dengan berbagai bumbu seperti saus padang, saus manis, dan bumbu kuning, dimasak bersama cangkangnya. Jarang sekali kerang ini dimasak tanpa cangkang karena sensasi menyeruput bagian daging dari cangkang dianggap memberikan pengalaman rasa yang istimewa.

Demikian 10 jenis kerang yang aman dikonsumsi. Lalu, mana yang menjadi favorit Anda?

Apapun jenis kerang favorit Anda, ingatlah bahwa semua kerang tersebut mengandung nutrisi yang melimpah sehingga baik untuk dikonsumsi, terutama untuk memenuhi protein, selenium, dan zat besi. Meskipun begitu, kerang sebaiknya tidak dikonsumsi berlebihan karena sebagian besar dari mereka dapat menyedot limbah racun yang cenderung mengendap di dalam tubuhnya. Hal ini dapat berbahaya bagi kesehatan saraf pusat. Selain itu, konsumsi daging kerang yang berlebihan dapat memicu peningkatan kolesterol. Oleh karena itu, pastikan untuk mengonsumsi kerang dalam batas wajar dan seimbangkan dengan nutrisi dari makanan lainnya.

Buzz Biteyear

By Buzz Biteyear

To infini-tea and BEE-yond the scrumptious galaxy of flavors, where every bite is an interstellar delight! Join Buzz Light-yearning for a taste of adventure as he explores the delectable universe of cuisine, from Pizza Planet to the Milky Way-cake. Get ready to savor your way to infini-tea and BEE-yond!