Kam. Mei 9th, 2024
Sejarah Popcorn: Dari Awal Tercipta Hingga Jadi Cemilan Wajib Saat NontonSejarah Popcorn: Dari Awal Tercipta Hingga Jadi Cemilan Wajib Saat Nonton
Bagikan artikel ini:

Sejarah Popcorn – Popcorn adalah makanan yang sangat populer ketika menonton film di bioskop. Makanan ringan ini dibuat dengan menggunakan mesin penggorengan tekanan uap khusus. Popcorn terbuat dari jagung khusus yang mengembang ketika dipanaskan, dan biasa disebut sebagai berondong jagung oleh penduduk lokal. Karena berbahan dasar jagung, popcorn tawar (original) mengandung vitamin B kompleks, zat besi, magnesium, fosfor, dan kalium. Namun, beberapa varian popcorn mungkin telah ditambahkan dengan zat adiktif.

Popcorn tradisional yang dibuat dengan mesin uap tidak menggunakan minyak, sehingga lebih sehat. Namun, sekarang popcorn dengan tambahan minyak bisa dibuat sendiri di rumah menggunakan kompor atau microwave. Popcorn dengan tambahan bahan seperti mentega dan perisa dapat ditemukan di bioskop.

Nah, yang menarik adalah bahwa cemilan ini sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Simak sejarah dan fakta menariknya sebagai berikut.

Sejarah Popcorn: Proses Pembuatan Popcorn di Masa Lampau

Sejarah Popcorn: Proses Pembuatan Popcorn di Masa Lampau
Sejarah Popcorn: Proses Pembuatan Popcorn di Masa Lampau

Sejarah tentang munculnya popcorn dicatat oleh Edgar Anderson dan Hugh C. Cutler pada tahun 1950 dalam sebuah jurnal berjudul “Methods of Corn Popping and Their Historical Significance”. Dalam tulisan itu diungkapkan bahwa popcorn dibuat menggunakan teknik popping, yang disebut oleh para ilmuwan sebagai teknik memasak tertua yang telah digunakan sejak zaman kuno. Popping adalah teknik letupan untuk memasak biji jagung yang pada saat itu dianggap sangat keras seperti kaca.

Dalam jurnal tersebut juga disebutkan bahwa jagung flint adalah jenis jagung yang digunakan untuk membuat popcorn. Jenis jagung ini secara otomatis mulai meletup ketika terkena panas. Selama proses meletup, aroma harum akan keluar dari setiap butir jagung. Aroma ini secara alami dihasilkan oleh popcorn dari uap yang dihasilkan oleh endosperma dalam biji jagung.

Baca Juga  20 Manfaat Cokelat Untuk Bertambah Kesehatan Badan

Dalam tulisannya, Anderson percaya bahwa orang-orang zaman dulu secara tidak sengaja menempatkan jagung di dekat api, batu bara, atau bahkan di pasir panas, sehingga meletup dan membentuk butiran popcorn. Inilah yang menjadi awal dari penggunaan teknik memasak popping.

Asal-Usul dari Benua Amerika

Konon, penduduk asli Amerika Serikat dan Amerika Selatan tinggal di benua tersebut sebelum kedatangan imigran dari Eropa. Pada zaman itu, jagung sudah menjadi makanan pokok sehari-hari. Secara khusus, popcorn tertua pertama kali ditemukan di New Mexico. Pada tahun 1948, Herbertdick dan Earle Smith menemukan potongan kecil jagung (kernel) di dalam Gua Kelelawar.

Jagung kering yang ditemukan di sana telah menjadi karbon dan diperkirakan berusia sekitar 5.600 tahun. Hal ini juga didukung oleh penemuan sebuah guci di sebuah pemakaman di Meksiko yang telah ada sejak tahun 300 M. Guci ini memiliki hiasan yang menggambarkan dewa jagung, dengan biji jagung menghiasi kepala dewa tersebut.

Penemuan tersebut menegaskan bahwa popcorn telah ada sejak zaman kuno, dan fakta ini tersebar di seluruh Amerika Tengah dan Selatan, terutama di negara Peru, Guatemala, dan Meksiko. Suku Aztec di Meksiko bahkan menggunakan popcorn bukan hanya sebagai makanan, tetapi juga sebagai hiasan pakaian dan dalam upacara mereka.

Lebih lanjut, penduduk di seluruh benua Amerika memiliki sejarah yang kaya dalam mendokumentasikan popularitas popcorn di masa lalu. Jagung kering yang disebut kernel yang ditemukan di New Mexico menjadi awal dari penemuan kernel lainnya di wilayah Utah. Gua ini dihuni oleh orang Indian Pueblo.

Ketika penjajah Eropa mulai bermigrasi ke Amerika, mereka mengadopsi makanan asli Amerika tersebut. Penjajah Eropa menikmati popcorn sebagai cemilan atau sereal sarapan yang dimakan dengan susu. Mereka juga memasak popcorn dengan sedikit tetes tebu, membuat cemilan ini mirip dengan popcorn rasa karamel yang kita kenal sekarang.

Baca Juga  4 Rekomendasi Saus Untuk Kebab yang Enak, Ada Saus Asli Turki!

Popcorn Sebagai Cemilan Saat Menonton

Kata “popcorn” pertama kali dicatat dalam kamus Amerika Serikat pada tahun 1840-an. Pada tahun 1820-an, popcorn sudah dijual dalam bentuk mutiara atau nonpareil. Inilah awal mula dari sejarah junk food yang dimulai dengan kehadiran Cracker Jack.

Pada tahun 1896, Cracker Jack menjadi jajanan pertama yang dijual sebagai popcorn yang dilapisi permen, kacang tanah, dan dikemas dengan beberapa hadiah. Hal ini juga yang mengawali penggunaan istilah “junk food”.

Pada masa itu, popcorn dibuat dengan menggunakan kompor kuno yang dikenal sebagai kompor popcorn Bolivia, yang sangat mirip dengan bazooka kecil. Beberapa tahun kemudian, popcorn mulai dimasak menggunakan microwave untuk menciptakan berbagai jenis popcorn rasa yang disukai oleh banyak orang.

Seiring berjalannya waktu, popcorn mulai menjadi teman yang menyenangkan saat menonton film, baik di rumah maupun di bioskop. Era ini dimulai pada akhir tahun 1930-an, ketika popcorn dianggap sebagai cemilan murah dan lezat yang sempurna untuk menghibur diri selama masa Great Depression.

Pada masa lalu, bioskop seringkali tidak setuju untuk memperbolehkan konsumsi popcorn di dalam gedung bioskop. Hal ini dikarenakan popcorn dapat meninggalkan bekas minyak di lantai dan suara mengunyahnya dapat mengganggu penonton lainnya. Akibatnya, pemilik toko popcorn harus menjual dagangannya secara diam-diam di bawah gang.

Pada tahun 1938, seorang bernama Glen W. Dickson memasang popcorn poppers di lobi teater di Midwestern. Hal ini menjadi awal dari penjualan popcorn secara terbuka dan membuatnya menjadi sangat terkenal di seluruh dunia.

Selama Perang Dunia II, ketika gula dan persediaan makanan dibatasi, popcorn dianggap sebagai makanan ringan yang dapat diakses oleh semua orang. Popularitas popcorn meningkat pesat. Namun, dengan munculnya televisi, popularitas bioskop sedikit menurun, yang berdampak pada penurunan konsumsi popcorn.

Kemerosotan popularitas ini segera berbalik ketika popcorn bisa dibuat secara instan di rumah menggunakan microwave. Kernel jagung yang dijual untuk membuat popcorn instan mulai dijual secara komersial sejak tahun 1981. Popcorn dianggap sebagai pilihan yang ekonomis, terutama jika dibeli dalam bentuk kernel kering yang biasanya dijual dengan harga beberapa sen saja.

Baca Juga  Mengenal 13 Makanan Fermentasi Dari Berbagai Belahan Dunia

Lebih lanjut, sejak tahun 1981, penjualan popcorn terus meningkat, dan hampir semua orang yang menonton film pasti membeli popcorn. Beberapa bioskop bahkan menurunkan harga tiketnya agar masyarakat dapat membeli popcorn. Menurut Popcorn Board, rata-rata orang Amerika mengkonsumsi 42 liter popcorn per tahun, dan angka ini terus meningkat hingga saat ini.

Popularitas Popcorn Saat Ini

Bagi sebagian orang, menonton di bioskop tidak lengkap tanpa cemilan popcorn. Ini menunjukkan bahwa tren popcorn tetap kuat, bahkan di tengah pandemi ketika popcorn juga menjadi pendamping setia saat menonton di rumah. Meskipun harga popcorn saat ini tidak sehemat dulu, terutama jika dibeli langsung di bioskop, namun kelezatan popcorn yang gurih dan variasinya yang banyak membuat orang selalu menemukan alasan untuk menikmati cemilan ini.

Pada tahun 2016, orang-orang di Amerika Serikat mengonsumsi hingga 50 liter popcorn setiap tahun. Statistik yang serupa juga terjadi di Inggris dan negara-negara Amerika Latin. Sekarang, popcorn dinikmati di hampir semua negara di dunia, termasuk di Indonesia.

Popcorn Khas Korea

Korea Selatan memiliki cerita unik mengenai popcorn. Di negara tersebut, masih banyak street food yang menjual popcorn dengan cara tradisional dan unik. Cemilan ini, yang juga dikenal sebagai “puffed rice”, dibuat dengan menggunakan mesin yang mirip dengan meriam. Mesin tersebut diisi dengan bulir jagung dan dipanaskan dengan api dari tungku. Setelah beberapa saat, mesin akan “meledak” dan mengeluarkan popcorn yang siap disantap. Cemilan ini dikenal sebagai “explosive Korean traditional popcorn”.

Nah, itulah sejarah popcorn hingga menjadi sangat terkenal. Meskipun enak, sebaiknya popcorn dikonsumsi dengan bijak karena popcorn modern mengandung lemak dan kalori yang cukup tinggi, terutama jika diberi tambahan perasa atau pemanis. Namun, jika dikonsumsi secara wajar, popcorn tentu saja akan menjadi teman yang pas saat menonton film, bukan?

Buzz Biteyear

By Buzz Biteyear

To infini-tea and BEE-yond the scrumptious galaxy of flavors, where every bite is an interstellar delight! Join Buzz Light-yearning for a taste of adventure as he explores the delectable universe of cuisine, from Pizza Planet to the Milky Way-cake. Get ready to savor your way to infini-tea and BEE-yond!