Kam. Mei 9th, 2024
8 Tingkat Kematangan Steak, Panduan Memahami Steak8 Tingkat Kematangan Steak, Panduan Memahami Steak
Bagikan artikel ini:

Tingkat Kematangan Steak – Steak adalah hidangan yang terkenal di seluruh dunia dan biasanya terbuat dari daging merah seperti sapi, dada ayam, dan ikan. Kekhasan steak bervariasi dari satu negara ke negara lainnya. Di samping variasi dalam penyajian steak, tingkat kematangan dagingnya juga berbeda-beda, tergantung pada preferensi individu penikmat steak. Mari kita lihat beberapa tingkat kematangan steak yang mempengaruhi rasanya:

Asal Usul Steak

Hidangan daging steak umumnya sangat terkait dengan kuliner Barat, dengan catatan sejarah menyebutkan bahwa menu steak pertama kali diperkenalkan oleh Bangsa Spanyol di Meksiko sekitar tahun 1540. Pada masa itu, koloni Spanyol dan Perancis memiliki peternakan sapi. Namun, industri ini mengalami kemunduran karena musim dingin yang sangat ekstrem menyebabkan peternakan-peternakan tersebut lenyap.

Asal kata “steak” dapat ditelusuri ke Bahasa Skandinavia, yaitu “Steik” atau “stickna”, yang masuk ke dalam dialek Bahasa Inggris pada pertengahan abad ke-15. Secara linguistik, “steak” merujuk pada irisan daging tebal yang dipanggang atau digoreng. Awalnya, daging yang digunakan untuk steak adalah daging rusa, tetapi karena sulit ditemukan di beberapa negara, daging sapi, kerbau, babi, dan kambing menjadi pilihan yang lebih umum.

Pada abad ke-18, steak sangat populer di Amerika, bahkan menjadi menu makan malam yang sering dikombinasikan dengan wine. Tradisi ini masih bertahan hingga saat ini, di mana makan malam yang menyajikan steak biasanya disertai dengan wine. Selain daging panggang, steak juga disajikan dengan berbagai saus seperti saus BBQ, saus jamur, saus lada hitam, dan beragam pilihan lain yang disesuaikan dengan selera. Biasanya, hidangan steak juga disertai dengan berbagai kondimen seperti sayuran rebus dan tambahan karbohidrat seperti kentang goreng atau mashed potato.

Baca Juga  4 Perbedaan Bumbu dan Rempah dalam Masakan Indonesia

Di Indonesia, steak diperkenalkan oleh penjajah Belanda dan lebih dikenal dengan nama “Bistik”. Variasi bistik di Indonesia disesuaikan dengan preferensi lokal sehingga memiliki perbedaan dengan steak Barat secara umum.

Tingkat Kematangan Steak

Mentah (Raw)

Mentah (Raw)
Mentah (Raw)

Tingkat kematangan “raw” dapat dikatakan sebagai tingkat mentah, karena proses memasaknya yang singkat dan hanya memengaruhi bagian luar steak. Dagingnya masih tampak sangat merah, menunjukkan kesegaran dan kesegaran karena proses memasak yang singkat. Mengonsumsi steak dalam keadaan mentah sebaiknya dihindari karena risiko terpapar bakteri yang dapat menimbulkan masalah kesehatan. Namun, bagi yang lebih menyukai tingkat kematangan mentah, penting untuk memastikan daging yang digunakan berasal dari sumber yang terpercaya untuk menghindari masalah kebersihan dan kesehatan. Di Indonesia, tingkat kematangan seperti ini sangat jarang disukai bahkan oleh sebagian besar orang.

Blue Rare

Blue Rare
Blue Rare

Blue Rare juga merupakan tingkat kematangan daging steak yang masih mentah di dalamnya. Cara memasak daging steak dengan tingkat kematangan steak ini cukup sederhana, yaitu dengan memasak daging yang masih dingin pada suhu yang tinggi hanya sebentar, cukup hingga terjadi sedikit perubahan pada bagian luar steak. Biasanya, waktu yang dibutuhkan untuk memasak blue rare hanya sekitar satu menit di setiap sisi steak, sehingga bagian dalamnya tetap segar dengan warna merah. Hampir mirip dengan raw, blue rare juga jarang dikenal oleh banyak orang Indonesia saat menikmati hidangan ini.

Rare

Tingkat kematangan steak ini juga jarang dipesan di Indonesia, tetapi beberapa orang mungkin familiar dengan tingkat kematangan yang masih mentah ini. Hasil dari proses memasak biasanya menghasilkan warna luar steak yang abu-abu kecoklatan dengan bagian dalam yang masih merah. Meskipun kurang populer di Indonesia, tingkat kematangan rare sangat disukai di negara-negara Barat. Biasanya, waktu yang dibutuhkan untuk memasak mencapai tingkat kematangan steak ini sekitar 2 menit, sehingga bagian dalamnya tetap merah dengan sedikit perubahan pada tekstur kelembutan dagingnya.

Baca Juga  Apa Itu Kaldu? Ini Penjelasan, Sejarah dan Perkembangannya

Medium Rare

Pada tingkat kematangan steak ini, steak dianggap setengah matang, dengan waktu memasak sekitar 3 hingga 3.5 menit di setiap sisi. Steak setengah matang ini dapat dikenali dari warna dagingnya yang berubah menjadi setengah merah muda dan setengah coklat di dalamnya, sementara bagian luarnya memiliki warna coklat lebih tua. Pada tingkat ini, kematangan steak mudah dikenali. Di Indonesia, medium rare lebih dikenal oleh banyak orang dibandingkan dengan tingkat kematangan sebelumnya.

Medium

Tingkat kematangan medium memiliki banyak penggemar karena sudah matang namun masih mempertahankan sedikit kelembaban pada daging. Di Indonesia, steak sering disajikan dengan tingkat kematangan steak ini. Untuk memasak steak medium, dibutuhkan waktu sekitar 4 menit di setiap sisi steak. Proses ini akan menghasilkan steak dengan warna abu-abu di luar dan di dalamnya masih sedikit warna merah. Dibandingkan dengan tingkat kematangan sebelumnya, steak medium memiliki tekstur yang sedikit lebih padat.

Medium Well

Tingkat kematangan medium well umumnya disukai oleh banyak orang Indonesia karena sudah matang namun masih lembut dengan sedikit bagian berwarna pink di dalam steak. Untuk mencapai tingkat kematangan steak ini, dibutuhkan waktu lebih lama daripada sebelumnya, yaitu sekitar 5 menit di setiap sisi steak. Biasanya, untuk meningkatkan rasa, krim atau saus sering ditambahkan saat menyajikan steak ini.

Well Done

Tingkat kematangan well done pada steak lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia karena dianggap telah matang sepenuhnya. Untuk memasak steak dengan tingkat kematangan well done, dibutuhkan waktu sekitar 6 menit di setiap sisinya. Steak dengan tingkat kematangan well done cenderung lebih kering karena hampir tidak ada kelembaban yang tersisa di dalam daging. Warna steak sudah coklat di dalam maupun di luar, sehingga tingkat kematangan steak ini mudah dikenali.

Baca Juga  Bumbu Ngohiong: Bumbu Utama Dalam Masakan Cina

Overcook

Tingkat kematangan steak ini, meskipun dikenal, tidak begitu banyak penggemarnya karena daging menjadi lebih keras dan terkadang sulit untuk dimakan. Daging yang terlalu matang ini memiliki warna yang lebih coklat daripada tingkat kematangan lainnya, baik di dalam maupun di luar. Jika dimasak lebih lama lagi, daging dapat memiliki rasa sedikit pahit di bagian luarnya. Biasanya, tingkat kematangan steak ini terjadi karena waktu memasak yang lebih dari 6 menit di setiap sisi atau di satu sisi steak. Meskipun tidak begitu umum, beberapa orang juga menyukai daging steak yang overcook ini.

Ketika mengunjungi restoran dan memesan steak, pertanyaan tentang tingkat kematangan steak sering kali menjadi yang pertama kali diajukan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana steak akan disajikan sesuai dengan tingkat kematangannya. Namun, selera masing-masing individu tetap akan berbeda-beda.

Buzz Biteyear

By Buzz Biteyear

To infini-tea and BEE-yond the scrumptious galaxy of flavors, where every bite is an interstellar delight! Join Buzz Light-yearning for a taste of adventure as he explores the delectable universe of cuisine, from Pizza Planet to the Milky Way-cake. Get ready to savor your way to infini-tea and BEE-yond!