Kam. Mei 9th, 2024
12 Jenis Rumput Laut, Pilih yang Paling Cocok12 Jenis Rumput Laut, Pilih yang Paling Cocok
Bagikan artikel ini:

Jenis Rumput Laut – Beragam jenis rumput laut dapat ditemukan di berbagai negara. Keanekaragaman spesiesnya mencerminkan keragaman tumbuhan laut, yang disebut rumput laut karena asal-usulnya dari lautan. Selain disebut rumput laut, beberapa orang juga menyebutnya sebagai gulma laut atau ganggang laut.

Kehadiran berbagai jenis rumput laut dipengaruhi oleh perbedaan suhu, komposisi zat, dan kondisi karang di perairan. Variasi ini menghasilkan beragamnya jenis rumput laut. Secara ilmiah, rumput laut adalah tumbuhan monokotil yang telah beradaptasi dengan lingkungan laut. Secara botanis, rumput laut disebut lamun, sebuah tumbuhan yang hidup berkelompok dan membentuk ekosistem.

Rumput laut memegang peran penting dalam ekosistem laut. Salah satunya adalah menyediakan habitat penting bagi pembibitan ikan, seperti tempat penetasan telur atau proses perkawinan spesies laut. Selain itu, rumput laut juga berperan sebagai tempat perlindungan dan sumber makanan bagi berbagai spesies laut.

Secara umum, rumput laut tidak memiliki definisi formal, tetapi merujuk pada tumbuhan yang tumbuh di laut dan dapat diamati dengan mata telanjang. Dua faktor lingkungan yang dominan dalam ekologi rumput laut adalah air laut (atau air payau) dan cahaya yang cukup untuk mendukung proses fotosintesis. Persyaratan umum lainnya adalah substrat tempat rumput laut melekat. Oleh karena itu, rumput laut biasanya ditemukan di zona litoral (perairan dekat pantai) karena terdapat lebih banyak batuan daripada pasir di zona tersebut. Namun, ada juga jenis rumput laut yang mengambang di permukaan air.

Rumput laut memiliki peran penting dalam bidang kuliner dan sering disebut sebagai sayuran sumber protein. Penggunaannya dalam kuliner sangat beragam, contohnya adalah es rumput laut, rumput laut kering, atau nori yang digunakan sebagai pembungkus sushi. Rasa rumput laut ini umumnya disukai oleh banyak orang. Namun, perlu diingat bahwa setiap jenis rumput laut yang digunakan dalam makanan memiliki karakteristik yang berbeda. Berikut adalah 12 jenis rumput laut yang patut untuk dicoba.

Jenis Rumput Laut

Nori

Nori
Nori

Jenis rumput laut ini sangat terkenal dibandingkan dengan yang lainnya. Nori memiliki tekstur tipis seperti kertas dan berwarna hijau tua. Warna aslinya adalah kemerahan tua yang agak keunguan. Namun, warna hijau tua ini dihasilkan melalui proses pengeringan. Setelah dipetik, rumput laut dihancurkan atau ditekan hingga pipih, kemudian dijemur di bawah sinar matahari langsung, sehingga berubah menjadi hijau tua.

Nori sering digunakan dalam masakan Jepang, khususnya untuk membungkus sushi dan onigiri (bola nasi). Jenis nori yang digunakan biasanya adalah Pyropia karena memiliki rasa yang kuat dan khas. Meskipun sebagian rumput laut perlu direndam dalam air sebelum digunakan, lembaran nori yang umumnya digunakan adalah yang sudah kering. Selain itu, ada juga bubuk nori yang disebut Aonori, yang digunakan sebagai bumbu pada hidangan tradisional Jepang seperti okonomiyaki (pancake) dan yakisoba (mie soba).

Kombu (Konbu)

Kombu (Saccharina laminaria) adalah jenis rumput laut yang berwarna gelap dan sangat populer di Asia Timur. Pulau Hokkaido di Jepang, salah satu penghasil kombu terbesar, tetapi juga banyak ditemukan di sepanjang pantai California. Kombu memiliki umur panjang, mencapai 2 hingga 5 tahun, dengan panenan biasanya dilakukan pada tanaman yang berusia 2 tahun. Di negara-negara seperti Tiongkok, Korea, dan Jepang, kombu sering dikonsumsi.

Di Jepang, kombu digunakan dalam berbagai masakan sebagai bahan dasar untuk membuat dashi, kaldu yang menjadi dasar dari banyak hidangan seperti sup miso dan ramen karena rasa gurihnya. Selain itu, kombu juga dapat dinikmati sendiri setelah direndam dalam air panas dan disajikan dengan mirin (anggur beras Jepang) dan kecap. Kombu juga direndam dalam air untuk membuat teh Jepang yang dikenal sebagai konbucha, dan sering digunakan sebagai pelengkap nasi atau isian onigiri.

Baca Juga  15 Manfaat Garam Untuk Kesehatan Badan Menambah Kuat !

Kombu biasanya dijual dalam bentuk kering dengan berbagai ukuran kemasan, mulai dari kecil hingga besar. Restoran Jepang biasanya membeli kombu kering dalam ukuran besar, yang bisa mencapai satu hingga tiga meter.

Arame

Arame merupakan jenis rumput laut dari Eisenia bicyclis. Meskipun tidak sepopuler jenis lainnya, arame sering digunakan dalam masakan Jepang karena memiliki rasa manis alami. Rumput laut ini memiliki warna gelap kecoklatan yang menyatu dengan warna hitam saat dikeringkan. Ketika segar, arame menyerupai bihun hijau dan biasanya dipanen dari pantai selatan Jepang pada musim semi karena pertumbuhannya yang musiman.

Arame biasanya tumbuh di bawah batu-batuan di pinggir laut dan memiliki serat halus. Ketika dimasak, ukurannya dapat membesar dua kali lipat karena kemampuannya menyerap air dengan baik. Rumput laut ini perlu dicuci dengan lembut karena mudah patah saat kering. Rasa manisnya membuat arame mudah dikenali dalam masakan, seperti dalam sup, tumisan dengan bihun, atau salad. Arame sering ditemukan dalam bentuk serpihan kecil yang menyerupai mie hitam, namun sebenarnya itu adalah irisan dari rumput laut arame. Dahulu kala, arame dipetik oleh para perempuan, dikumpulkan, dan dikeringkan secara alami di bawah sinar matahari.

Wakame

Dari berbagai spesies kehidupan laut di perairan dangkal dan pesisir di seluruh dunia, spesies rumput laut yang dapat dimakan dikenal sebagai wakame. Jenis rumput laut ini umumnya digunakan sebagai sayuran hijau dalam masakan Jepang, terutama dalam sup miso dan salad. Wakame memiliki warna hijau tua dan rasa manis, meskipun tingkat ke manisannya sedikit lebih tinggi daripada arame.

Wakame berasal dari jenis rumput laut Undaria pinnatifida. Biasanya berbentuk kecil, berserabut, dan tumbuh berkelompok menyerupai mie hijau. Thallus wakame berwarna kekuningan hingga coklat tua dan dapat mencapai panjang sekitar 3 meter atau lebih. Helai daunnya bergelombang dan pipih, menempel pada karang atau benda lain dengan menggunakan haptera, struktur mirip akar. Daunnya memiliki lembaran lamina yang menyerupai bulu dengan panjang sekitar 50-100 cm.

Wakame memiliki tekstur kenyal namun juga renyah, berbeda dengan nori yang umumnya diolah menjadi kering dan renyah. Sebelum dimasak, wakame perlu direbus untuk mempertahankan tekstur kenyalnya. Wakame dapat dikonsumsi dalam dua bentuk, yaitu kering dan basah.

Dulse

Dulse (Palmaria palmata) adalah jenis rumput laut merah yang tersedia dalam bentuk utuh atau sebagai serpihan bubuk. Terkadang dulse diasap atau dipanggang untuk meningkatkan teksturnya. Serpihan bubuk dulse biasanya ditaburkan langsung ke atas hidangan, sedangkan dulse utuh perlu direndam sebelum digunakan. Bubuk dulse sering digunakan sebagai tambahan pada sup atau sayuran, sementara dulse yang dimasak dengan minyak dapat menjadi renyah seperti keripik, menjadi camilan populer di Kanada.

Dulse dijual dalam bentuk utuh, segar, atau kering. Penting untuk dicatat bahwa dulse mengandung agar-agar, yang digunakan sebagai pengental dan memberi warna kemerahan pada makanan.

Dulse tumbuh subur di perairan yang lebih dingin, seperti di Atlantik Utara dan Samudra Pasifik Utara, sering melekat pada bebatuan. Rumput laut ini memiliki tekstur seperti karet tipis saat segar, terdiri dari daun-daun yang pipih dan lebar. Helai rumput laut ini memiliki ukuran antara 12 hingga sekitar 40 cm (5 hingga 16 inci) dengan variasi yang signifikan. Meskipun warnanya cenderung merah, dulse memiliki campuran warna hitam dan coklat yang membuatnya terlihat lebih gelap.

Dulse dianggap baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh karena kandungan antioksidannya yang tinggi. Jenis rumput laut ini juga cocok untuk dikonsumsi dalam program diet, karena dalam porsi 1/4 ons, dulse hanya mengandung 18 kalori dan tidak mengandung lemak serta kolesterol. Selain itu, dulse kaya akan vitamin dan mineral yang cukup untuk memenuhi kebutuhan harian akan nutrisi.

Baca Juga  11 Ide Usaha Jajanan Rumahan dengan Modal Kecil, Raih Keuntungan Besar

Hijiki

Dikenal secara ilmiah sebagai Sargassum fusiforme, hijiki merupakan jenis rumput laut yang biasanya berwarna coklat kehitaman atau hijau kusam di alam. Rumput laut ini tumbuh di garis pantai Jepang, Cina, dan Korea, dan menjadi salah satu varietas utama dalam banyak hidangan. Hijiki sering dianggap sebagai rumput laut paling serbaguna karena cepat kering, sehingga mempertahankan sebagian besar nutrisinya. Setelah dikeringkan, hijiki diekspor ke seluruh dunia untuk digunakan sebagai tambahan pada berbagai hidangan, mulai dari sup dan kecap hingga hidangan ikan dan tumis salad.

Hijiki biasanya tersedia dalam bentuk kering seperti ranting atau tunas kecil yang menyerupai teh hitam kering. Warna hijiki adalah hitam, dan setelah dimasak atau direndam, ukurannya akan membengkak 3-5 kali lipat. Hijiki sangat populer di kalangan koki rumahan di Jepang karena ketersediaan dan kemudahan persiapannya.

Bentuk hijiki dan arame sama-sama berwarna coklat tua kehitaman saat kering dan dapat digunakan dengan cara yang serupa, terlihat seperti tali sepatu. Perbedaan utama antara keduanya adalah rasa dan tekstur. Hijiki memiliki rasa laut yang kuat dan tidak terlalu manis seperti arame. Tekstur hijiki menyerupai mie, tetapi cenderung lebih tebal karena bentuk segarannya yang gendut dan bantat.

Sea Lettuce atau Selada Laut

Sea Lettuce atau selada laut (Ulva lactuca) memiliki bentuk yang menyerupai selada darat dan merupakan jenis rumput laut yang paling umum di lautan. Setiap helai selada laut dapat tumbuh hingga lebih dari 400 mm (16 inci), terutama jika tumbuh di area yang dilindungi, sementara di lautan lepas bisa mencapai ukuran yang lebih panjang. Biasanya berwarna hijau muda hingga tua, selada laut melekat pada bebatuan dengan helai daun pipih yang melebar dan melambai dengan anggun ketika terkena arus air.

Selada laut sering disebut sebagai green nori dan banyak diperdagangkan dalam industri akuarium air asin karena mudah ditemukan dan memiliki bentuk yang menarik untuk dipajang di akuarium. Selain itu, selada laut mudah dipelihara dan tahan terhadap variasi pencahayaan dan suhu.

Di Jepang, selada laut disebut “aosa” dan digunakan sebagai bahan dalam berbagai masakan. Di Britania Raya, selada laut sering digunakan dalam sup dan salad. Jika digunakan dalam sup, selada laut biasanya diiris kecil menyerupai mie. Selada laut memiliki manfaat besar bagi manusia dan jumlahnya melimpah, sehingga sering dibudidayakan secara massal.

Ecklonia cava

Ecklonia cava adalah jenis alga coklat yang biasanya memiliki warna cenderung muda. Alga ini tumbuh di perairan pantai hangat, terutama pada bebatuan di hutan bawah air yang luas di sepanjang garis pantai dangkal Pasifik. Di Asia, Ecklonia cava merupakan bagian dari makanan dan dapat dimakan utuh dalam sup dan salad. Di Barat, alga ini lebih umum digunakan sebagai suplemen dalam bentuk pil atau bubuk. Di Jepang, Ecklonia cava juga digunakan sebagai pewarna makanan, misalnya dalam permen herbal atau kue beras. Alga ini juga banyak ditemukan di Korea Selatan, yang disebut sebagai “gamtae” oleh masyarakat Korea. Meskipun lebih dikenal sebagai suplemen daripada sebagai makanan, beberapa restoran menggunakan Ecklonia cava sebagai pengganti gim dalam hidangan kimbap.

Ecklonia cava biasanya membentuk hutan laut dengan kedalaman antara 2 hingga 25 meter, dan dapat tumbuh hingga lebih dari 130 cm. Sebagai alga coklat, Ecklonia cava memiliki peran penting dalam ekosistem laut sebagai penyedia makanan dan tempat perlindungan bagi banyak organisme laut lainnya. Alga ini merupakan produsen utama dalam ekosistem laut, dan banyak hewan menggunakan Ecklonia cava sebagai lokasi untuk berkembang biak.

Gracilaria (Rumput Laut Ogo Merah)

Gracilaria adalah jenis rumput laut ogo merah yang tetap mempertahankan warna merah cerahnya saat segar, tetapi berubah menjadi hijau tua saat dimasak. Rumput laut ini memiliki cita rasa laut yang asin dengan tekstur yang renyah. Gracilaria sering digunakan dalam masakan Asia, terutama sebagai bahan tumisan bersama sayur-sayuran. Dalam bahasa Jepang, jenis rumput laut ini dikenal sebagai ogonori atau ogo.

Baca Juga  12 Nasi Rempah Indonesia, Rasa Gurih Yang Menggugah Khas Nusantara

Di Pasifik Barat, Gracilaria dibudidayakan secara tradisional sebagai sumber agar-agar. Banyak agar-agar yang dijual di pasaran berasal dari ekstrak ogonori, rumput laut berwarna merah tua. Saat ini, agar-agar semakin populer di kalangan vegan dan vegetarian sebagai pengganti gelatin. Penggunaan ogonori menjadi alternatif bagi vegan dan vegetarian untuk memberi kekenyalan pada makanan. Selain digunakan sebagai agar-agar, ogonori juga disajikan dalam bentuk salad atau acar.

Umibudo (Bulung)

Umibudo (Caulerpa lentillifera) adalah jenis rumput laut yang berbeda dari yang sebelumnya. Umibudo memiliki warna hijau dan ditandai dengan butiran gelembung yang menempel pada tangkainya, menyerupai anggur sehingga sering disebut sebagai anggur laut. Sensasi saat mengonsumsi umibudo mirip dengan telur ikan. Saat dimakan, butiran-butiran umibudo akan pecah di mulut, memberikan rasa gurih dan kenyal yang membuatnya sangat lezat dan membuat ketagihan. Umibudo lebih umum dikonsumsi di Jepang tetapi juga dapat ditemui di Malaysia dan Filipina.

Di Jepang, umibudo disajikan dengan dicelupkan ke dalam ponzu (saus berbahan dasar jeruk), sebagai isian sushi, ditambahkan ke dalam salad, atau dimakan langsung. Di Filipina, umibudo dikenal sebagai latô atau arosep. Umibudo biasanya dimakan mentah setelah dicuci dengan air bersih, seringkali sebagai bagian dari rujak (ensaladang lato) dengan campuran bawang merah mentah, tomat segar, kecap ikan, atau bagoong (terasi ikan), dan cuka. Di Malaysia, umibudo disebut latok. Di Indonesia, terutama di Bali, umibudo sering disajikan dalam hidangan bernama bulung, biasanya bersama bumbu rujak.

Maesaengi

Maesaengi adalah jenis rumput laut yang sangat unik dengan tekstur lembut dan halus, mirip dengan kapas yang terendam air. Jenis ini banyak dikonsumsi di sepanjang pantai selatan Korea dan popularitasnya telah meningkat dalam 10 tahun terakhir, terutama karena banyaknya vlogger makanan yang mereviewnya. Maesaengi memiliki warna hijau cerah dan pekat yang menarik perhatian.

Nama ilmiah dari maesaengi adalah Capsosiphon fulvescens, yang mengacu pada rambut tabung kecil yang lembut dan halus. Di Korea, tempat asalnya, maesaengi sering ditemukan mengambang di bawah permukaan air seperti rambut putri duyung. Di Korea, maesaengi biasanya disajikan dalam bentuk sup, seringkali dicampur dengan kerang, jeon (telur dadar), atau bubur. Rumput laut ini sangat sensitif terhadap panas, sehingga jika dimasak terlalu lama, teksturnya akan menjadi lembek. Oleh karena itu, maesaengi paling cocok dihidangkan sebagai sup.

Eucheuma (Rumput Laut Jelly)

Eucheuma dikenal di Indonesia sebagai rumput laut jelly yang sering digunakan dalam minuman es rumput laut. Terdapat 3 varietas Eucheuma yang biasa digunakan untuk membuat es rumput laut. Pertama adalah Eucheuma yang disebut guso, kedua Eucheuma cottonii, dan yang ketiga Eucheuma denticulatum. Ketiga jenis ini mudah ditemui di Indonesia, sehingga menjadi bahan utama dalam pembuatan es rumput laut yang segar.

Eucheuma sendiri merupakan jenis rumput laut yang dapat memiliki warna coklat, merah, atau hijau. Perubahan warna ini adalah mekanisme adaptasi rumput laut terhadap berbagai tingkat pencahayaan yang berbeda. Rumput laut ini tumbuh di perairan dangkal yang masih terendam saat surut. Umumnya tumbuh di dasar berbatu, pasir, atau terumbu karang dengan arus yang ringan dan pelan. Spesies Eucheuma digunakan dalam produksi karagenan (getah rumput laut untuk mengentalkan bahan) yang digunakan dalam industri kosmetik dan pengolahan makanan. Karagenan ini sering digunakan sebagai pengental dalam cairan agar-agar.

Eucheuma cottonii menjadi salah satu jenis rumput laut yang menghasilkan karaginan, sebuah zat dengan kandungan serat yang sangat tinggi. Serat dalam karaginan termasuk dalam kategori serat gum, yang larut dalam air. Karaginan dapat diekstraksi dari rumput laut ini dengan menggunakan air panas, yang memiliki kemampuan untuk membentuk gel. Kemampuan ini penting untuk menciptakan tekstur pasta yang baik. Itulah sebabnya Eucheuma cottonii sering ditanam di Indonesia karena banyak digunakan dalam pembuatan pasta dan agar-agar.

Buzz Biteyear

By Buzz Biteyear

To infini-tea and BEE-yond the scrumptious galaxy of flavors, where every bite is an interstellar delight! Join Buzz Light-yearning for a taste of adventure as he explores the delectable universe of cuisine, from Pizza Planet to the Milky Way-cake. Get ready to savor your way to infini-tea and BEE-yond!