Sab. Mei 4th, 2024
19 Makanan Khas Manado, Sulawesi Utara: Serba Olahan Ikan - Featured Image19 Makanan Khas Manado, Sulawesi Utara: Serba Olahan Ikan - Featured Image
Bagikan artikel ini:

Makanan Khas Manado – Sebagai pusat administratif provinsi Sulawesi Utara, Manado terkenal dengan keberagaman pesonanya, termasuk kecantikan alam, kekayaan warisan budaya, dan tentu saja, aneka hidangan lezat yang menjadi daya tarik bagi pengunjung dari dalam dan luar negeri. Kota ini juga terkenal dengan hidangan ekstrem di kota Tomohon, yang menghadirkan hidangan seperti daging biawak, kelelawar, dan lainnya. Meskipun demikian, Manado tetap menggoda selera dengan hidangan-hidangan yang mengutamakan cita rasa.

19 Makanan Khas Manado, Sulawesi Utara: Serba Olahan Ikan

Variasi kuliner khas Manado umumnya menghadirkan cita rasa pedas yang memukau, sangat cocok bagi para pencinta hidangan pedas. Ingin tahu lebih banyak tentang kelezatan makanan khas Manado? Temukan informasinya di bawah ini.

Tinutuan

19 Makanan Khas Manado - Tinutuan
19 Makanan Khas Manado – Tinutuan

Manado memiliki bubur khas yang dikenal sebagai Tinutuan. Nama Tinutuan berasal dari kata Minahasa “Tu’tu”, yang berarti nasi. Ini adalah makanan khas Manado berupa bubur yang terbuat dari nasi, dicampur dengan berbagai macam sayuran seperti labu kuning, ubi jalar kuning, jagung, kemangi, bayam, dan daun gedi. Tinutuan biasanya dinikmati sebagai sarapan, tetapi tidak jarang juga dihidangkan di rumah makan di luar waktu sarapan.

Daun gedi menjadi ciri khas dalam hidangan bubur asal Manado ini. Tanaman sayur ini terkenal di wilayah Talaud di Utara hingga Bolaang Mongondow di Selatan. Daun gedi berperan sebagai pengental alami dan memberikan rasa gurih pada bubur. Selain itu, daun gedi juga kaya akan vitamin, protein, serat, dan zat besi.

Meskipun berbeda dari bubur umumnya, pengolahan Tinutuan mirip dengan cara memasak bubur pada umumnya. Hal menarik dari Tinutuan adalah variasi tambahan yang dapat disajikan bersamanya, seperti ikan asin jambal goreng, ikan cakalang fufu atau tuna asap, tahu dan tempe goreng, perkedel jagung, perkedel nike, sambal dabu-dabu, dan sambal roa.

Tinutuan juga dapat disajikan dengan mi atau brenebon, sebuah sup kacang merah khas Minahasa. Ada juga istilah “Midal” untuk Tinutuan yang dihidangkan dengan mi. Sedangkan Tinutuan yang disajikan dengan brenebon seringkali ditambahkan dengan tetelan sapi atau kaki babi. Dengan beragam bahan dan tambahan lainnya, Tinutuan menjadi bubur dengan rasa yang kompleks, gurih, dan tentu saja pedas.

Masyarakat Sulawesi Utara menyebut Tinutuan sebagai bubur campur karena semua bahan dicampur saat dimasak, dan saat disajikan, semua komponen tercampur tanpa pemisahan. Tinutuan sering dianggap sebagai bubur persaudaraan karena masyarakat setempat sering menyajikannya sebagai bagian dari acara-acara sosial. Mereka percaya bahwa Tinutuan dapat mempererat hubungan persaudaraan.

Cakalang Fufu

19 Makanan Khas Manado – Cakalang Fufu

Makanan khas Manado, Sulawesi Utara, yang terkenal adalah cakalang fufu, sebuah hidangan yang menggunakan ikan asap cakalang. Istilah “fufu” merujuk pada proses pengasapan khas Manado, itulah sebabnya hidangan ini disebut cakalang fufu. Dalam proses pembuatannya, ikan cakalang mengalami beberapa langkah, termasuk bumbui, asap, dan jepit menggunakan kerangka bambu.

Pembuatan cakalang fufu memerlukan waktu yang cukup lama, dengan proses pengasapannya sendiri memakan waktu hingga empat jam, disusul oleh dua jam pendinginan. Hasil akhirnya adalah daging ikan cakalang berwarna kemerahan, memiliki tekstur empuk, kering, dan tidak berair. Cakalang fufu biasanya dilengkapi dengan pampis, yaitu bumbu pedas khas Manado, menjadikannya hidangan yang populer di Manado.

Cakalang fufu dapat disajikan dengan cara memanaskan dan menggoreng kembali di atas minyak panas. Hidangan ini sering dinikmati dengan nasi putih hangat dan sambal khas Minahasa, yaitu dabu-dabu. Selain itu, cakalang juga bisa dihidangkan dengan berbagai hidangan lain seperti mie cakalang, selada kentang, dimasak rica-rica, atau digunakan sebagai bahan dalam masakan lainnya.

Keistimewaan lainnya, cakalang fufu dapat bertahan hingga satu bulan pada suhu ruang jika diproses dengan cepat. Dengan demikian, hidangan laut ini dapat didistribusikan ke seluruh Indonesia. Selain itu, berkat masa simpan yang lama, cakalang fufu menjadi pilihan oleh-oleh bagi para wisatawan yang berkunjung ke Manado.

Ayam Rica-rica

19 Makanan Khas Manado - Ayam Rica-rica
19 Makanan Khas Manado – Ayam Rica-rica

Ayam berbumbu rica-rica mungkin ditemui di berbagai penjuru Indonesia, namun apakah Anda tahu bahwa ayam rica-rica adalah makanan khas Manado? Ayam rica-rica terkenal dengan cita rasa pedasnya yang khas, cocok dinikmati bersama nasi putih hangat. “Rica” dalam Bahasa Manado berarti “cabai” atau “pedas”, yang mencerminkan karakteristik rasa pada masakan ini. Meski ayam menjadi bahan yang paling populer untuk diolah rica-rica, namun sebetulnya masakan ini dapat menggunakan hampir semua jenis daging, ikan air tawar, seafood, hingga unggas.

Ayam rica-rica menggunakan beragam bahan aromatik seperti daun jeruk dan serai, memberikan tidak hanya cita rasa pedas, tetapi juga aroma segar yang khas. Bumbu rica-rica sendiri terbuat dari bahan yang mudah ditemukan, seperti cabai merah, cabai hijau, cabai rawit, bawang putih, bawang merah, serta tambahan gula dan garam. Semua bahan tersebut ditumbuk dan dimasak dalam santan, ditambah dengan daun jeruk, serai, dan perasan jeruk nipis untuk menciptakan hidangan yang tidak hanya lezat, tetapi juga memiliki aroma yang kaya. Meskipun ayam rica-rica tidak hanya ditemui di Manado, kelezatannya menjadikan masakan ini dapat dijumpai di berbagai daerah di Indonesia.

Baca Juga  9 Makanan Khas Sulawesi Selatan Paling Populer Bikin Tagih

Ikan Tude

19 Makanan Khas Manado - Ikan Tude
19 Makanan Khas Manado – Ikan Tude

Istilah “Tude” pada kuliner makanan khas Manado ini berasal dari Bahasa Inggris, yaitu “Today,” yang artinya hari ini. Ini menandakan bahwa ikan tude adalah ikan yang dapat ditemukan setiap hari dan disantap secara rutin. Tude sebenarnya merujuk pada ikan kembung dalam ukuran sedang, tetapi jika ukurannya bertambah, namanya berubah menjadi ikan oci.

Ikan tude diolah menjadi hidangan lezat dengan proses penggorengan atau pembakaran, kemudian disajikan bersama sambal dabu-dabu. Ikan tude menjadi salah satu kuliner yang sangat populer di Manado, sehingga saat Anda mengunjungi kota tersebut, menu ikan tude dapat ditemui di berbagai wilayah di Manado.

Ikan Kuah Asam

19 Makanan Khas Manado – Ikan Kuah Asam

Manado juga dikenal dengan kuliner berkuah yang kaya rempah-rempah. Salah satu contohnya adalah sajian berkuah dengan rempah-rempah, berisi potongan ikan sebagai pelengkap. Sebagai hidangan berkuah, makanan khas Manado seperti ikan kuah asam sangat nikmat disantap hangat ketika cuaca dingin, dan juga sering menjadi pilihan bagi orang yang sedang sakit. Ikan kuah asam dapat ditemukan di berbagai restoran di Manado.

Kuah asam pada hidangan ini terbuat dari bawang merah, bawang putih, cabai, jahe, dan kunyit, dengan ikan dimasak bersama daun serai. Untuk meningkatkan aroma, ikan kuah asam sering dilengkapi dengan kemangi, mentimun, tomat, dan perasan jeruk nipis. Hidangan ini umumnya menggunakan ikan berlemak seperti ikan cakalang tongkol, kembung, atau tuna, karena lemak pada ikan tersebut memberikan rasa gurih khas.

Woku Belanga

19 Makanan Khas Manado - Woku Belanga
19 Makanan Khas Manado – Woku Belanga

Kata “woku” memiliki arti “masak” dalam Bahasa Manado, merujuk pada alat masak “wok” yang dipengaruhi oleh budaya Cina. Woku juga merujuk pada bumbu ala makanan khas Manado yang terdiri dari berbagai macam rempah-rempah dan sering digunakan untuk memasak daging. Di Sulawesi Utara, terdapat dua jenis woku, yaitu woku balanga (dimasak dengan belangga) dan woku daun (dimasak dalam daun).

Secara sederhana, woku belanga adalah masakan berbahan ikan atau ayam yang menggunakan beragam bumbu dan jenis daun. Proses memasak woku belanga melibatkan penggunaan alat masak berupa panci atau kuali, yang digunakan untuk menggoreng atau menumis. Bumbu halusnya dapat ditumis dengan sedikit minyak di dalam kuali.

Cita rasa dan aroma woku sangat khas, dihasilkan dari daun jeruk, daun pandan, dan jahe sebagai penambah aroma. Di sisi lain, bumbu yang digunakan, seperti cabai, memberikan sentuhan pedas, sedangkan tomat berperan dalam memberikan rasa gurih pada hidangan makanan khas Manado ini. Woku belanga memiliki hasil akhir yang sedikit berminyak, dan tentunya paling nikmat disantap dengan nasi hangat.

Ayam Tuturuga

19 Makanan Khas Manado - Ayam Tuturuga
19 Makanan Khas Manado – Ayam Tuturuga

Olahan ayam di Manado terus berinovasi, salah satunya adalah ayam tuturuga yang kini menjadi favorit di kalangan semua orang. Keberhasilan ayam tuturuga ini bahkan melampaui popularitas ayam woku dan ayam rica-rica. Dilihat dari segi penampilan, ayam tuturuga sering dianggap mirip dengan opor ayam karena warna kuning yang dihasilkan dari bumbu dasar kuning dan santan. Namun, terdapat keunikan tersendiri pada ayam tuturuga, terutama pada bumbunya.

Dapur Minahasa menggunakan beragam bumbu andalan, termasuk cabai, bumbu dasar bawang merah, bawang putih, daun jeruk, daun pandan, daun kemangi, dan serai. Keseluruhan bumbu ini merupakan kunci kelezatan masakan khas Manado. Ayam tuturuga memiliki cita rasa pedas yang kuat dan sangat kaya karena penggunaan bumbu yang melimpah, bahkan melebihi separuh dari bahan utama yang digunakan. Ayam yang digunakan dalam kuliner khas Manado ini dapat berasal dari daging ayam organik, ayam kampung atau pejantan, atau ayam broiler.

Nasi Jaha

19 Makanan Khas Manado - Nasi Jaha
19 Makanan Khas Manado – Nasi Jaha

Makanan khas Manado lain yang dapat ditemukan di beberapa daerah di Sulawesi Utara, seperti Kepulauan Sangihe dan Talaud, Bolaang Mongondow, bahkan Gorontalo, adalah Nasi Jaha. Nasi Jaha merupakan nasi yang dibumbui dengan jahe sebagai bumbu utamanya. Terbuat dari beras ketan dan santan kelapa, nasi ini dimasak menggunakan bambu (bulu), yang merupakan bambu khusus untuk membuat Nasi Jaha.

Proses pembuatan Nasi Jaha cukup rumit karena harus dimasak hingga benar-benar matang. Selain itu, tingkat kesulitan Nasi Jaha juga terkait dengan penakaran bahan-bahan yang harus tepat. Hal ini memengaruhi rasa Nasi Jaha, dimana jika takaran bumbunya tidak pas, dapat membuat sajian ini terasa hambar karena kurang rempah, atau bahkan terasa pahit karena rempah yang tidak sesuai takaran.

Meskipun beras ketan pada Nasi Jaha dianggap sebagai makanan pokok, namun berkat keunikan rasanya, Nasi Jaha sering dijadikan makanan khas atau jajanan yang dijajakan di pasar tradisional pada pagi hari. Selain itu, Nasi Jaha juga tersedia di supermarket, rumah makan, atau kafe di kota Manado. Di Minahasa, Nasi Jaha disajikan sebagai bagian dari hidangan dalam beberapa acara tertentu, termasuk pesta syukuran yang diadakan setiap tahunnya.

Nasi Jaha berbentuk lonjong, dan untuk penyajiannya, Nasi Jaha dipotong dengan ukuran 8 hingga 10 centimeter. Dengan keunikan rasanya, Nasi Jaha dapat dinikmati dengan abon daging rusa atau sapi, atau bahkan dengan abon ikan, gulai, dan kari. Citra rasa yang khas dan proses pembuatannya yang menarik menjadikan kuliner khas Manado sangat istimewa dan sering dijadikan santapan oleh masyarakat Manado. Meski demikian, Nasi Jaha kurang cocok sebagai oleh-oleh karena hanya dapat bertahan selama tiga hari di suhu ruang.

Ayam Isi Dibulu

19 Makanan Khas Manado - Ayam Isi Dibulu
19 Makanan Khas Manado – Ayam Isi Dibulu

Makanan khas Manado yang lain adalah Ayam Isi Dibulu. Istilah “buluh” merujuk pada bambu, yang digunakan dalam proses memasak ayam selama tiga jam. Menurut sejarah masyarakat Manado, bambu dipilih sebagai alat memasak sebelum wajan, panci, dan peralatan masak lainnya dikenal. Selain itu, penggunaan bambu dalam memasak dipilih karena banyaknya pohon bambu di daerah Manado.

Baca Juga  Kapulaga Untuk Masak Apa? Ini Dia Daftar Hidangan Populernya

Ayam Isi Dibulu ini menggunakan bumbu racik yang mungkin tidak ditemukan dalam masakan lain. Masakan khas Manado ini menggunakan bahan dasar, bahan bumbu yang diiris halus, dan bahan bumbu utuh. Seluruh bahan termasuk air jeruk, garam, daun bawang, bawang putih, cabe merah, cabe hijau, daun jeruk, daun kemangi, dan tomat hijau. Ayam khas Manado ini memiliki cita rasa segar, dengan kekayaan rasa dari rempah-rempah yang digunakan.

Ikan Bakar Sambal Dabu-dabu Lilang

19 Makanan Khas Manado - Ikan Bakar Sambal Dabu-dabu Lilang
19 Makanan Khas Manado – Ikan Bakar Sambal Dabu-dabu Lilang

Olahan ikan menjadi bagian dari kuliner makanan khas Manado yang tak terlewatkan, dan ikan bakar sambal dabu-dabu lilang inilah salah satunya. Dikenal sebagai kota dengan kuliner bercita rasa pedas, sajian ikan ini menggunakan sambal yang melengkapi kelezatan ikan bakar. Di Manado, dabu-dabu merupakan istilah untuk sambal khas, sementara lilang memiliki makna dipotong-potong. Secara harfiah, dabu-dabu lilang adalah sambal yang dipotong-potong.

Ikan bakar sambal dabu-dabu lilang ini menawarkan rasa yang begitu pedas dan gurih, yang akan membuat pecinta kuliner – khususnya kuliner pedas, akan ketagihan pada ikan bakar ini. Meski kuliner ini menggunakan ikan, namun dabu-dabu lilang juga dapat dinikmati bersama bahan lainnya seperti daging, sayur, sup kacang merah, dan bubur Manado.

Tinorangsak

19 Makanan Khas Manado - Tinorangsak
19 Makanan Khas Manado – Tinorangsak

Tinorangsak atau lebih dikenal sebagai tinoransak, merupakan hidangan khas makanan khas Manado berupa daging hangat dan pedas, diolah dengan campuran rempah khas Manado. Meskipun umumnya menggunakan daging babi sebagai bahan utama, di daerah dengan populasi Muslim yang signifikan, variasi daging seperti ayam, sapi, atau makanan laut juga umum ditemui. Daging tersebut diolah dengan bumbu seperti bawang merah, bawang putih, daun jeruk nipis, serai, garam, minyak goreng, lada, kunyit, dan perasan jeruk nipis.

Pembuatan tinorangsak masih mempertahankan metode tradisional, di mana daging dan rempah-rempah diletakkan dalam batang bambu, lalu dibakar di atas tungku api terbuka. Kelezatan daging pedas ini harmonis saat disajikan dengan nasi jaha, salah satu kuliner khas Manado yang mirip dengan lemang. Dalam konteks upacara tradisional suku Minahasa, tinorangsak sering menjadi hidangan utama.

Tinorangsak merupakan hidangan istimewa khas Manado dengan cita rasa pedas dan gurih yang khas, dihasilkan oleh kombinasi cabai dan serai yang memberikan sensasi unik saat menikmati daging ini. Pengalaman kuliner ini semakin nikmat saat disajikan bersama nasi jaha yang masih panas. Tinorangsak memiliki kuah kental berwarna kuning yang berasal dari kunyit, ditambah dengan kuah tambahan dari sisa air rebusan selama proses memasak.

Pampis

19 Makanan Khas Manado – Pampis

Di Manado, makanan khas Manado yang disebut pampis adalah hidangan dengan ikan cakalang yang disuwir sebagai bahan dasarnya, dan dimasak dengan bumbu khas Manado. Meskipun berbagai jenis ikan dapat digunakan sebagai bahan dasar pampis, ikan dengan daging tebal dan sedikit durinya, seperti ikan tongkol, lebih disukai.

Sajian ikan yang disuwir dan dibumbui dengan bumbu khas Manado ini memberikan profil rasa yang kaya, meskipun bumbunya terlihat sederhana. Pampis sangat lezat dan bahkan bisa diandalkan sebagai menu darurat saat tidak ingin memasak rumit. Cukup panaskan pampis sebentar, kemudian sajikan dengan nasi hangat. Pampis yang dimasak hingga kering juga dapat disimpan dalam wadah kedap udara di dalam kulkas.

Mie Cakalang

19 Makanan Khas Manado – Mie Cakalang

Sajian mie menjadi hidangan yang disukai banyak orang, dan makanan khas Manado, mie cakalang, menjadi favorit di antara mereka. Berbeda dengan mie lainnya, mie cakalang memiliki ukuran besar dan dihidangkan dengan ikan laut, seperti cakalang fufu atau ikan cakalang asap. Gurih, lezat, dan kaya protein, mie cakalang disajikan dengan sayuran seperti tauge atau sawi, diberi taburan bawang goreng, daun bawang, dan cakalang fufu, serta disertai sambal khas Manado.

Mie cakalang hadir dalam dua versi, yaitu mie cakalang goreng dan mie cakalang kuah. Versi kuahnya memiliki kuah bening dengan sedikit merica, memberikan rasa pedas yang unik. Rasa kuahnya yang lezat dipadukan dengan kerenyahan bawang goreng, membuatnya menjadi pilihan yang menggugah selera. Sedangkan versi goreng, bahan-bahannya digoreng bersama.

Sambal menjadi pelengkap penting untuk meningkatkan kenikmatan mie cakalang. Umumnya, mie ini disajikan dengan sambal Lombok ijo, yang direbus hingga lembek dan ditambahkan air, garam, serta cuka. Alternatifnya, bisa menggunakan sambal lombok merah yang diulek dengan bawang putih dan jahe. Pilihan sambal dapat disesuaikan dengan selera masing-masing. Keunikan lainnya adalah mie cakalang tidak hanya lezat, tetapi juga terjangkau dengan harga mulai dari Rp12.500 hingga Rp30.000.

Sayur Ganemo

19 Makanan Khas Manado - Sayur Ganemo
19 Makanan Khas Manado – Sayur Ganemo

Kuliner Manado tidak hanya terbatas pada olahan daging ayam atau ikan, tetapi juga mencakup sayur ganemo sebagai makanan khas Manado. Menggunakan daun melinjo sebagai bahan utamanya, sayur ini dinamakan ganemo, merujuk pada daun melinjo yang menjadi komponen utama. Komposisi sayur ganemo meliputi daun melinjo, labu, bunga pepaya, tauge, dan lainnya, yang kemudian dimasak dengan santan.

Perpaduan rasa antara tauge dan melinjo menciptakan cita rasa sayur yang khas. Kehadiran santan dalam proses memasak memberikan kelezatan dan keistimewaan tersendiri pada olahan sayur ini. Semua keunikan dalam rasanya menjadikan sayur ganemo sangat cocok disajikan dengan nasi putih hangat sebagai pendamping.

Baca Juga  Es Cendol: Minuman Manis dan Segar yang Terkenal di Indonesia

Sup Brenebon

19 Makanan Khas Manado - Sup Brenebon
19 Makanan Khas Manado – Sup Brenebon

Manado juga memiliki sajian sup yang begitu unik dan menjadi ciri khas dari kuliner Manado. Sup ini dinamakan makanan khas Manado, yaitu sup brenebon, yang terbuat dari kacang merah dan berbagai sayuran, disajikan dalam kuah kaldu daging. Sup brenebon menggunakan bumbu seperti bawang putih dan merica, yang umumnya digunakan pada sup.

Kuliner ini merupakan hasil dari pengaruh masakan Belanda yang diadopsi oleh masyarakat Indonesia bagian timur. Istilah “brenebon” berasal dari Bahasa Belanda, bruine bonen, yang berarti “kacang merah”. Sup kacang merah sebagai makanan khas Manado biasanya disajikan dalam konteks masakan rumah tangga sehari-hari. Versi asli Belanda dan Minahasa menggunakan daging atau kaki babi, memberikan tekstur kental dan mengkilap pada sup brenebon. Namun, untuk variasi halal, sup ini juga bisa menggunakan tetelan sapi sebagai pengganti kaldu daging atau kaki babi.

Brenebon disiapkan dengan mencuci dan merendam daging semalaman, lalu direbus hingga empuk sebelum ditambahkan bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, garam, gula pasir, merica, dan pala. Kadang-kadang, cengkeh juga ditambahkan untuk memberikan aroma khas. Sebagai pelengkap, sup ini diberi irisan daun bawang, seledri, dan buncis. Sup brenebon nikmat dinikmati dengan nasi putih, dan untuk penyuka pedas, bisa disantap bersama sambal tumis.

Sambal Roa

19 Makanan Khas Manado - Sambal Roa
19 Makanan Khas Manado – Sambal Roa

Tiap daerah di Indonesia memiliki varian sambal yang berbeda, dan kota Manado juga punya sambal khas, yakni makanan khas Manado sambal Roa. Sambal ini terbuat dengan tambahan ikan roa untuk cita rasa yang lezat. Ikan roa, atau julung-julung, hanya ditemukan di perairan Manado dan kepulauan Maluku, menjadikannya ciri khas makanan khas Manado.

Sambal Roa tidak hanya pedas, tetapi juga gurih. Kelezatannya membuatnya terkenal tidak hanya di Manado tetapi juga di banyak daerah di Indonesia. Meskipun pedasnya tidak terlalu kuat, rasa gurih dari ikan roa membuatnya sangat nikmat.

Sambal Roa menggunakan ikan roa yang telah diasap, bukan ikan roa segar. Dalam proses pembuatannya, ikan roa disuwir halus dan dicampur dengan sambal yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, dan garam. Pengasapan ikan roa bertujuan untuk mengawetkan ikan dan mengurangi kadar air tanpa mengurangi nutrisi.

Keunikan sambal Roa terletak pada kemampuannya sebagai sambal cocol untuk pisang goreng, nikmat dinikmati dengan nasi putih hangat, bubur, atau sebagai olesan roti. Sambal khas Manado ini juga cocok dipadukan dengan sayuran segar sebagai lalap atau dihidangkan dengan masakan khas Manado lainnya.

Klappertaart

19 Makanan Khas Manado – Klappertaart

Jika sebelumnya membahas hidangan utama yang menjadi spesialitas kota Manado, kini kita akan membicarakan hidangan penutup khas Manado. Kue ini terbuat dari kelapa, tepung terigu, telur, mentega, dan susu, yang dikenal sebagai klappertaart, sebuah kue yang menjadi bagian dari makanan khas Manado. Nama “klappertart” berasal dari bahasa Belanda, dengan “klapper” yang berarti “kelapa” dan “tart” yang berarti “kue”. Pengaruh penduduk Belanda yang menetap di Manado turut membentuk variasi resep klappertaart.

Klappertaart bisa disiapkan dengan roti yang dipanggang, menghasilkan tekstur yang padat dan dapat dipotong seperti kue tart pada umumnya. Juga, klappertaart dapat dibuat tanpa dipanggang. Dengan beragam resep yang tersedia, klappertaart hadir dengan berbagai rasa seperti stroberi, cokelat, keju, blueberry, cappuccino, green tea, hingga durian.

Hidangan penutup berbasis kelapa ini menggunakan kismis untuk menambahkan kekayaan rasa, dengan tekstur yang lembut dan creamy. Dengan daging kelapa di dalamnya, klappertaart sangat nikmat dinikmati dalam keadaan dingin. Sebaiknya, klappertaart tidak disimpan pada suhu ruang agar tidak merusak teksturnya yang padat namun lembut.

Halua Kenari

19 Makanan Khas Manado – Halua Kenari

Halua Kenari atau yang dikenal sebagai ‘Java Almond Fudge’ dalam bahasa Inggris, adalah camilan khas Manado yang sangat populer. Kudapan ini terkenal karena kelezatan rasa manisnya yang unik. Halua Kenari terbuat dari buah kenari yang dibalut dengan gula merah khas Manado, menciptakan kelezatan yang sempurna saat dinikmati bersama secangkir kopi atau teh. Penting untuk tidak membuat minuman terlalu manis, karena keaslian rasa manis dari Halua Kenari sudah cukup sebagai pelengkap bagi kopi atau teh.

Halua Kenari sering dijadikan oleh-oleh dan dapat ditemukan di tempat-tempat penjualan oleh-oleh di Kota Manado. Harganya bervariasi tergantung pada ukuran dan beratnya, dengan kisaran harga mulai dari Rp10.000 hingga Rp45.000.

Panada

19 Makanan Khas Manado - Panada
19 Makanan Khas Manado – Panada

Panada; nama yang mungkin sudah tidak asing, karena camilan ini dikenal dan dijual di banyak daerah di Indonesia. Camilan yang menyerupai pastel ini terbuat dari campuran tepung terigu dan kuning telur, dipanggang hingga mengembang sehingga adonannya menyerupai roti.

Menurut sejarah, panada berasal dari zaman penjajahan Portugis di tanah Minahasa. Bangsa Portugis membawa camilan yang disebut empanada, dan kemudian dimodifikasi oleh masyarakat Minahasa dengan menambahkan rempah-rempah khas Indonesia, menciptakan panada dengan cita rasa Indonesia yang khas.

Isian panada umumnya berisi pampis, campuran pepaya muda, ikan cakalang Khas Sulawesi Utara, bawang merah, cabai merah, daun bawang, dan daun jeruk, menghasilkan rasa pedas yang nikmat. Panada memiliki kombinasi rasa manis dari adonan kulit dan kepedasan dari isian, menjadikannya camilan yang sangat disukai.

Camila ini cocok dinikmati sebagai pendamping minum kopi atau teh, atau sebagai camilan saat bersantai. Kelezatan panada tidak hanya terbatas di Manado atau tanah Minahasa, melainkan telah menjadi populer di berbagai daerah di Indonesia.

Manado, dikelilingi oleh pegunungan dan pantai, menghadirkan makanan khas dengan fokus pada makanan laut, terutama ikan. Namun, selain itu, kulinernya juga beragam dengan citarasa pedas dan camilan manis. Dengan berbagai pilihan, Anda dapat menjadikan makanan khas Manado sebagai variasi menu harian di rumah. Adakah kuliner khas Manado yang belum Anda coba?

Buzz Biteyear

By Buzz Biteyear

To infini-tea and BEE-yond the scrumptious galaxy of flavors, where every bite is an interstellar delight! Join Buzz Light-yearning for a taste of adventure as he explores the delectable universe of cuisine, from Pizza Planet to the Milky Way-cake. Get ready to savor your way to infini-tea and BEE-yond!