Sen. Mei 20th, 2024
11 Masakan Yang Menggunakan Pala Sebagai Bahan Dasar - Featured Image11 Masakan Yang Menggunakan Pala Sebagai Bahan Dasar - Featured Image
Bagikan artikel ini:

Masakan Yang Menggunakan Pala – Pala adalah rempah yang sangat penting yang berasal dari Kepulauan Banda, Indonesia. Rempah pala diperoleh dari biji pohon Myristica fragrans. Pala dianggap memiliki nilai penting karena memiliki beragam manfaat. Dalam hal kuliner, pala dapat digunakan untuk memperkaya cita rasa hidangan gurih maupun manis, dan bahkan dapat digunakan sebagai penyedap dalam minuman. Karena alasan ini, pala sering kali diolah menjadi bumbu untuk masakan dan minuman. Dalam artikel ini, penulis akan menjelaskan berbagai hidangan yang menggunakan pala sebagai salah satu bahan utamanya.

Ini Dia 11 Masakan Yang Menggunakan Pala

Semur

Semur
Semur

Hidangan yang pertama menggunakan masakan yang menggunakan pala adalah semur. Asal usul kata semur berasal dari bahasa Belanda, yaitu “Smoor”, yang mengacu pada hidangan yang direbus perlahan dengan tomat dan bawang. Istilah “smoor” juga merujuk pada teknik memasak daging dalam waktu lama hingga empuk.

Semur adalah hidangan Indonesia yang terdiri dari daging yang dimasak dalam kuah berwarna coklat pekat. Kuah semur ini kaya akan kecap manis, bawang merah, bawang bombay, cengkeh, dan pala. Semua bahan ini menyatu sempurna, menciptakan cita rasa khas semur.

Semur adalah bagian dari identitas kuliner Indonesia yang merupakan hasil interaksi berbagai suku bangsa yang diwariskan secara turun-temurun. Awalnya, semur terkenal dengan daging sapi yang dimasak dengan kuah kecap manis, tetapi seiring waktu, variasi semur semakin berkembang.

Saat ini, semur tidak hanya menggunakan daging sapi, tetapi juga daging kambing, ayam, ikan, telur, serta berbagai produk nabati seperti tempe, tahu, terong, dan lainnya, sesuai dengan variasi di setiap daerah di Indonesia. Ragam variasi ini membuat semur menjadi populer dan menjadi bagian dari menu makanan sehari-hari di Indonesia.

Gulai

Gulai
Gulai

Gulai adalah hidangan khas Indonesia yang menggunakan masakan yang menggunakan pala dalam kuah santan yang kaya rempah. Bumbu-bumbu yang digunakan meliputi adas, bawang merah, bawang putih, cabai merah, jahe, jintan, kayu manis, ketumbar, kunyit, lada, lengkuas, pala, dan serai. Semua bumbu tersebut dihaluskan dan dimasak bersama santan, memberikan kuah gulai warna kuning yang khas karena pengaruh kunyit. Gulai merupakan hasil akulturasi budaya dari kuliner Arab, India, dan Melayu.

Hidangan ini dapat berisi beragam jenis isian, seperti daging kambing, daging sapi, daging ayam, jeroan sapi, jeroan ayam, jeroan domba, ikan, telur, ati ampela, jengkol, dan kacang merah. Dengan kombinasi bumbu yang kaya, gulai memiliki cita rasa gurih dan pedas yang menjadi favorit masyarakat Indonesia.

Gulai biasanya disajikan dengan nasi putih hangat, lontong, atau ketupat untuk makanan sehari-hari, seperti makan siang dan makan malam. Di Indonesia, penjual gulai seringkali juga menjual sate, yang bisa ditemukan di warung nasi atau rumah makan di beberapa daerah. Selain menjadi hidangan sehari-hari, gulai juga menjadi pilihan utama dalam acara perayaan seperti khitanan atau pernikahan, dan seringkali hadir dalam perayaan hari besar keagamaan seperti Idul Fitri dan Idul Adha.

Sop Buntut

Sop Buntut

Sop buntut merupakan hidangan dengan potongan ekor sapi yang disajikan dalam kuah kaldu gurih, salah satu yang menggunakan masakan yang menggunakan pala. Hidangan ini cukup populer di Indonesia, terutama di rumah makan Padang dan Sunda. Potongan ekor sapi ini dibumbui dengan bawang putih, bawang merah, cengkeh, merica, dan pala.

Baca Juga  16 Es Krim Unik Dunia: Aneh atau Enak?

Potongan ekor sapi yang telah dibumbui direbus dalam kuah kaldu sapi yang ringan. Saat disajikan, hidangan ini diberi irisan kentang, tomat, wortel, serta taburan daun bawang, bawang goreng, dan seledri. Sop buntut biasanya dinikmati dengan nasi putih hangat untuk menyempurnakan rasanya.

Karena kepopulerannya, sop buntut kini memiliki beberapa variasi, seperti sop buntut goreng dan sop buntut bakar. Sop buntut goreng adalah potongan ekor sapi yang dibumbui dan digoreng, disajikan tanpa kuah, sementara kuah kaldu disajikan terpisah. Sop buntut bakar memiliki konsep serupa, namun potongan ekor sapi dibumbui dan dipanggang. Variasi-variasi ini menunjukkan betapa banyaknya peminat sop buntut di kalangan masyarakat.

Nasi Kebuli

Nasi Kebuli
Nasi Kebuli

Nasi kebuli adalah variasi dari pilaf Indonesia yang menggunakan masakan yang menggunakan pala sebagai salah satu bahan utamanya. Hidangan ini terbuat dari nasi yang dimasak dengan mentega murni atau minyak samin (ghee), susu kambing, kaldu kambing, atau santan sebagai pengganti air. Biasanya disajikan dengan daging kambing yang dibumbui dengan rempah-rempah dan ditumis dengan mentega murni. Bumbu-bumbu yang digunakan meliputi bawang putih, bawang merah, jahe, lada hitam, cengkeh, ketumbar, jintan, kapulaga, kayu manis, pala, garam, dan ghee.

Hidangan ini dipengaruhi oleh budaya Arab, dengan asal-usulnya dapat ditemukan dalam masakan Timur Tengah seperti nasi mandi atau kabsa, masakan India seperti nasi biryani, dan masakan Afghanistan seperti kabuli palau. Nasi kebuli populer di kalangan masyarakat Arab Indonesia dan suku Betawi Jakarta.

Nasi kebuli dapat disajikan dengan berbagai variasi, seringkali disertai dengan asinan nanas (nanas dengan saus pedas dan asam), atau sambal goreng hati (hati sapi yang direbus dan saus sambal pedas), serta ditaburi dengan kismis dan kacang. Di masyarakat Hadrami Indonesia, terkadang disajikan dengan sup marak (sup domba atau kambing asal Arab yang dibumbui).

Soto Betawi

Soto Betawi
Soto Betawi

Soto Betawi merupakan hidangan kuliner khas Betawi yang populer di daerah Jakarta dan sekitarnya. Soto ini memiliki cita rasa gurih dan krimi karena kuahnya dibuat dengan campuran santan dan susu. Isiannya beragam, termasuk daging dan jeroan sapi seperti babat, paru, torpedo, dan hati.

Bumbu-bumbu yang digunakan dalam soto betawi untuk meningkatkan cita rasanya meliputi bawang merah, bawang putih, cabai, cengkeh, garam, jahe, jintan, merica, dan pala. Bumbu ini dihaluskan dan ditumis dengan serai dan daun salam untuk memberikan aroma yang khas. Kemudian dimasak dengan kaldu daging dan ditambahkan santan untuk memberikan tekstur kaya pada hidangan.

Soto Betawi umumnya disajikan dengan daun bawang, tomat, seledri, dan taburan bawang goreng. Emping dan perasan jeruk limau seringkali ditambahkan sebagai pelengkap. Hidangan ini lebih nikmat disantap dengan nasi putih hangat dan sambal pedas. Kuah soto Betawi memiliki rasa sedikit asin namun tetap gurih, berkat perpaduan santan, susu, rempah-rempah, dan jeroan sapi yang khas.

Ayam Betutu

Ayam Betutu
Ayam Betutu

Ayam betutu adalah hidangan tradisional khas Bali yang terdiri dari ayam utuh yang diisi dengan beragam bumbu dan kemudian dipanggang. Kata “betutu” berasal dari “be” yang berarti daging dan “tunu” yang berarti bakar, secara harfiah berarti ayam yang dibakar.

Baca Juga  10 Manfaat Minum Air Sebelum Tidur: Baik atau Buruk?

Ayam betutu menggunakan bumbu base genep, yaitu bumbu khas Bali yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, cabai rawit, daun limau, daun salam, gula merah, jahe, kemiri, kencur, kunyit, laos, lengkuas, minyak kelapa, serai, dan terasi. Selain itu, ayam betutu juga menggunakan bumbu base wewangenan yang terdiri dari bangle, cengkeh, jangu, kemenyan, kemiri, ketumbar, kulit jeruk purut, merica putih, merica hitam, pala, dan tabia bun.

Proses pembuatan ayam betutu melibatkan penyiraman bumbu base genep pada seluruh permukaan daging ayam dan pengisian bumbu lainnya ke dalam rongga perutnya. Setelah itu, ayam direbus dan dibakar untuk menghasilkan aroma khas. Proses pemanggangan menghasilkan uap dari air dan lemak daging yang menguap, menciptakan aroma yang khas. Semakin banyak uap yang dihasilkan, semakin kuat dan harum aroma ayam betutu.

Ayam betutu sering disajikan dalam tradisi Bali seperti upacara adat odalan dan otonan, serta pernikahan. Namun, hidangan ini juga tersedia di rumah makan, restoran, dan hotel, dapat dinikmati oleh masyarakat lokal maupun turis asing yang berkunjung ke Bali.

Sup Brenebon

Sup Brenebon
Sup Brenebon

Sup Brenebon merupakan hidangan khas Indonesia Timur, terutama dari masakan Manado dan Minahasa, yang merupakan sup kacang merah. Kuliner ini dipengaruhi oleh masakan Belanda dan diadopsi oleh masyarakat Indonesia bagian Timur.

Kata “brenebon” berasal dari pengucapan orang Manado dari bahasa Belanda, yaitu “bruine bonen”, yang berarti “kacang merah”. Sup Brenebon terbuat dari kacang merah yang dimasak dengan sayuran dan disajikan dalam kuah kaldu daging.

Sup kacang merah khas Indonesia Timur ini juga mengandung daging sapi, tetelan, atau kaki. Daging direndam semalam agar empuk sebelum dimasak, kemudian direbus hingga empuk. Setelah itu, daging diberi bumbu seperti bawang merah, bawang putih, garam, gula pasir, merica, pala, dan kadang-kadang cengkeh untuk meningkatkan cita rasanya.

Sup Brenebon disajikan dengan kuah sup yang diberi bumbu seperti bawang putih, merica, dan lainnya. Sebagai pelengkap, disajikan dengan irisan buncis, daun bawang, dan seledri. Hidangan ini paling nikmat saat masih panas dan disantap dengan nasi putih. Untuk menambah kenikmatan, sup Brenebon dapat disantap dengan sambal tumis.

Soto Banjar

Soto Banjar
Soto Banjar

Soto Banjar adalah hidangan soto khas suku Banjar, Kalimantan Selatan, yang menggunakan daging ayam sebagai bahan utamanya. Daging ayam direbus dan dipotong menjadi suwiran. Soto Banjar menggunakan bumbu yang mirip dengan soto ayam, termasuk bawang merah, bawang putih, dan merica, namun tanpa kunyit. Aroma khas soto Banjar berasal dari rempah-rempah aromatik seperti biji pala, cengkeh, dan kayu manis.

Dalam proses pembuatannya, bumbu-bumbu ditumis dengan minyak goreng atau minyak samin hingga harum, lalu dimasukkan ke dalam kuah rebusan ayam. Selain daging ayam suwiran, soto Banjar juga dapat disertai dengan telur rebus, kentang rebus, perkedel, potongan wortel, dan ketupat.

Untuk penyajiannya, soto Banjar diberi irisan daun bawang dan seledri, serta taburan bawang goreng. Untuk menambah cita rasa, seringkali disajikan dengan jeruk nipis dan kecap manis, serta dapat disantap dengan sambal bagi yang menyukai makanan pedas.

Baca Juga  10 Jenis Kurma Terbaik yang Terkenal Di Dunia

Soto Banjar memiliki cita rasa yang unik, terutama dari kuah yang kaya rempah dan bumbu soto yang meresap. Bahan pelengkapnya membuatnya semakin lezat. Hidangan ini nikmat dinikmati dengan nasi putih hangat dan kerupuk, serta minuman es teh manis untuk melengkapi hidangan Anda.

Bir Pletok

Bir Pletok
Bir Pletok

Bir pletok adalah minuman bir tanpa alkohol yang berasal dari Betawi dan telah ada sejak zaman kolonial. Berbeda dengan bir biasa yang mengandung alkohol, bir pletok adalah minuman hangat dan menyegarkan yang terbuat dari beragam rempah, termasuk biji pala, daun jeruk, daun pandan, cengkeh, garam, gula, jahe, jahe merah, kapulaga, kayu manis, kayu secang, kunyit, kembang lawang, lada hitam, dan sereh. Beberapa produsen bir pletok juga menggunakan cabe arei atau cabe jawa untuk memberikan tambahan aroma dan rasa.

Ada beberapa pilihan untuk pemanis bir pletok, seperti gula aren, gula pasir, atau madu hutan. Namun, kebanyakan produsen memilih menggunakan gula pasir agar harga minuman ini terjangkau oleh masyarakat luas. Gula aren atau madu hutan biasanya digunakan untuk meningkatkan manfaat kesehatan bir pletok. Minuman ini memiliki rasa manis yang hangat, sehingga sering dikonsumsi oleh warga Betawi sebagai minuman penghangat saat cuaca dingin atau di malam hari.

Manisan Pala

Manisan Pala
Manisan Pala

Manisan pala adalah hidangan dengan biji pala lainnya. Ini merupakan manisan yang terbuat dari buah pala segar, yang dipetik langsung dari perkebunan pala milik petani Pulau Banda. Proses pembuatannya melibatkan perendaman buah pala dalam air dan garam atau air laut selama satu hari, untuk menghilangkan rasa sepat pada buah pala dan membuat teksturnya lebih empuk. Selain buah pala, manisan ini juga menggunakan air, garam, dan gula pasir dalam pembuatannya.

Sirup Pala

Sirup pala adalah sajian sirup yang berasal dari Ternate, Maluku Utara, dengan menggunakan sari buah pala pilihan yang dikatakan diambil langsung dari lereng Gunung Gamalama. Proses pembuatannya dimulai dengan memetik buah pala segar yang telah matang, kemudian dicuci dan diparut untuk menghasilkan getah. Getah tersebut kemudian dicampur dengan air dan gula pasir, dan dimasak hingga air mengental dan mendidih.

Setelah proses tersebut, sirup pala siap disajikan dengan menambahkan air dingin dan es batu sebagai penyegar. Sirup pala memiliki cita rasa manis dengan aroma khas pala yang segar. Kandungan pala dalam minuman ini dianggap bermanfaat untuk kesehatan, seperti meningkatkan daya tahan tubuh dan membantu pencernaan.

Di beberapa daerah, sirup pala sering disajikan dalam acara keluarga, upacara adat, atau pesta pernikahan. Namun, pada dasarnya, sirup pala dapat dinikmati kapan saja dan mudah ditemukan di pasar tradisional atau warung, terutama di Maluku Utara. Karena cita rasanya yang manis dengan aroma rempah pala yang khas, sirup pala menjadi minuman yang populer.

Dengan berbagai hidangan dengan biji pala yang telah disebutkan, dapat disimpulkan bahwa pala adalah rempah penting yang digunakan dalam berbagai masakan di Indonesia dan di berbagai belahan dunia lainnya. Aroma dan rasanya yang khas membuat pala menjadi bahan tambahan yang populer dalam berbagai jenis hidangan.

Di antara hidangan di atas, sulit untuk menentukan yang paling sering disantap karena setiap hidangan memiliki daya tarik dan keunikan tersendiri tergantung pada preferensi individu dan kesempatan. Namun, soto dan semur dengan biji pala mungkin termasuk yang paling populer karena keberadaannya yang umum di berbagai daerah di Indonesia.

Buzz Biteyear

By Buzz Biteyear

To infini-tea and BEE-yond the scrumptious galaxy of flavors, where every bite is an interstellar delight! Join Buzz Light-yearning for a taste of adventure as he explores the delectable universe of cuisine, from Pizza Planet to the Milky Way-cake. Get ready to savor your way to infini-tea and BEE-yond!