Kam. Mei 9th, 2024
Ragam Teh Tarik Yang Ada Di Dunia Beserta Manfaatnya - Featured ImageRagam Teh Tarik Yang Ada Di Dunia Beserta Manfaatnya - Featured Image
Bagikan artikel ini:

Ragam Teh Tarik – Siapa yang tidak mengenal ragam Teh Tarik? Hampir semua orang sudah akrab dengan varian teh yang lezat ini. Ternyata, Teh Tarik sudah menjadi bagian dari budaya sejak masa Perang Dunia II. Minuman ini berasal dari Malaysia dan telah meraih popularitas internasional, termasuk di Indonesia. Biasanya, Teh Tarik dijual oleh para “mamak,” yaitu orang India Muslim di Singapura dan Malaysia. Teh ini sering disajikan bersama roti tempayan, roti canai, atau roti telur.

Teh Tarik adalah minuman manis yang memadukan teh dan susu. Proses pembuatannya sangat unik, dengan cara menarik-tarik cairan dari satu cangkir ke cangkir lainnya. Keunikan proses inilah yang membuat Teh Tarik begitu populer di Indonesia. Dari proses ini, warna teh menjadi semakin pekat dan aromanya semakin terasa.

Minuman ini bisa dinikmati dalam keadaan dingin atau panas, disajikan bersama berbagai hidangan khas di setiap negara. Ragam Teh Tarik juga memiliki variasi dan nama yang berbeda-beda di berbagai belahan dunia. Apa saja jenisnya? Artikel ini akan membantu Anda mengenal berbagai ragam Teh Tarik.

7 Ragam Teh Tarik Yang Terkenal di Dunia Dan Manfaatnya

Cha Yen (Thai Tea)

Cha Yen (Thai Tea)
Cha Yen (Thai Tea)

Nama Cha Yen mungkin terdengar asing bagi kita. Cha Yen, atau lebih dikenal dengan Thai Tea, memiliki kandungan antioksidan yang tinggi dibandingkan dengan jenis teh lainnya. Antioksidan dalam Thai Tea dapat membantu melawan paparan radikal bebas dan bahkan dapat membantu mencegah kanker. Thai Tea mengandung kafein sekitar 50-60 mg per cangkir minuman Thai Tea.

Kombinasi kafein dan antioksidan dalam teh ini dapat meningkatkan proses metabolisme tubuh, yang membantu membakar kalori lebih efisien. Tidak hanya itu, Thai Tea juga mengandung vitamin D yang bermanfaat untuk kesehatan tulang. Meskipun Thai Tea memiliki beragam manfaat bagi tubuh, konsumsi berlebihan tidak dianjurkan karena kandungan gula dan susu yang tinggi, yang dapat berdampak negatif terutama bagi penderita diabetes dan obesitas.

Baca Juga  7 Jenis Dressing Salad Sayur Sehat yang Perlu Kamu Coba

Bubble Tea

Bubble Tea
Bubble Tea

Bubble Tea atau teh boba adalah minuman teh yang berasal dari Taiwan. Minuman ini merupakan gabungan teh hitam dan susu, disertai dengan topping boba yang terbuat dari tepung tapioka. Topping ini diciptakan pada tahun 1980-an dan segera mendapatkan perhatian luas. Bubble tea juga sangat populer di Indonesia, terutama di kalangan anak muda.

Dengan tekstur boba yang kenyal, membuat bubble tea ini menjadi pilihan yang menyenangkan untuk dinikmati. Karena kepopulerannya, banyak perusahaan minuman di Indonesia menjadikan bubble tea sebagai salah satu menu utama mereka. Namun, perlu diingat bahwa Bubble Tea dapat memiliki dampak buruk pada kesehatan, seperti potensi peningkatan berat badan, risiko kanker, serta dapat meningkatkan risiko penyakit stroke dan jantung.

Masala Chai

Masala Chai

Selanjutnya, kita memiliki Masala Chai, sebuah minuman teh berempah tradisional yang berasal dari India. Istilah “Masala Chai” berasal dari kata “Masala” yang berarti rempah-rempah, dan “Chai” yang berarti teh. Di beberapa negara, Masala Chai juga dikenal dengan sebutan Chai Tea. Minuman ini biasanya disajikan ketika ada tamu di rumah. Selain menjadi penyuguhan untuk tamu, Chai Tea juga sering dikonsumsi pada sore hari, seringkali disajikan dengan berbagai jenis makanan ringan seperti nashta, samosa, pakora, atau camilan khas Gujarat.

Dengan kombinasi rasa gurih, manis, pedas, dan tekstur creamy, Masala Chai memberikan pengalaman unik di lidah. Keunikan rasa ini berasal dari beragam rempah-rempah yang digunakan. Selain di India, minuman ini telah mendunia, termasuk di Amerika Serikat dan Indonesia. Komposisi Chai Tea mencakup jahe, cengkeh, lada hitam, kapulaga, adas, serta kayu manis. Rempah-rempah ini dikenal memiliki manfaat kesehatan, seperti melawan radikal bebas, mencegah penyakit kronis seperti kanker, mengontrol tekanan darah, dan sebagainya.

Baca Juga  Potret Daerah Penghasil Rempah Terbesar di Indonesia yang Perlu Diketahui

Po Cha

Po Cha

Jika biasanya rasa teh cenderung manis, Tibet memiliki keunikan tersendiri. Masyarakat Tibet mengenal jenis teh dengan rasa asin, yang dikenal sebagai Tibetan Butter Tea atau Po Cha. Po Cha terbuat dari kombinasi daun teh, garam, dan mentega, memberikan rasa yang khas. Tradisi mengonsumsi Po Cha di pagi hari telah menjadi bagian turun-temurun di masyarakat Tibet, bahkan lebih sering diminum daripada air putih.

Po Cha biasanya disajikan bersama roti khas Tibet, tsampa, yang terbuat dari tepung gandum. Teh mentega asal Tibet ini diketahui bermanfaat untuk menurunkan berat badan, karena kandungan mentega membantu tubuh membakar lemak menjadi energi. Selain itu, Po Cha kaya akan antioksidan, yang dapat mengurangi risiko penyakit seperti Alzheimer dan dementia.

Suutei Tsai

Suutei Tsai

Teh susu asal Mongolia ini umumnya dinikmati dalam keadaan hangat dan terbuat dari bahan sederhana seperti air, teh, susu, dan garam. Suutei Tsai biasanya menggunakan teh hitam atau teh hijau dengan harga yang terjangkau. Minuman ini dapat diperkaya dengan penambahan mentega atau rempah sesuai selera individu.

Selain itu, jenis susu yang digunakan dalam teh susu ini bervariasi, termasuk susu sapi, susu kambing, bahkan susu onta. Rasanya agak asin dan gurih, disajikan bersama beberapa jenis kue atau jajanan. Berbeda dari teh umumnya, Suutei Tsai tidak disajikan dalam cangkir, melainkan dalam mangkuk.

Pantyhose Tea

Pantyhose Tea
Pantyhose Tea

Pantyhose tea, atau dikenal sebagai Hongkong Style Silk Stocking Milk Tea, dibuat dari kombinasi teh hitam Ceylon dan susu, baik susu kental manis maupun susu evaporasi. Metode pembuatannya sangat unik dan berbeda dari teh tarik lainnya. Teh ini disaring melalui jaring yang menyerupai stocking, yang menjadi ciri khas warisan budaya takbenda Hongkong. Nama “Pantyhose tea” mengacu pada metode pembuatan ini.

Hampir semua penduduk Hongkong menikmati teh ini, dan Pantyhose tea telah menjadi bagian integral dari budaya teh Hongkong, sering dikonsumsi dalam makan siang. Secara umum, warga Hongkong mengonsumsi teh ini dalam jumlah besar, mencapai 900 juta gelas/cangkir per tahun. Minuman ini menduduki peringkat ke-4 dalam daftar Top Eat 100 di Hongkong.

Baca Juga  Cara Agar Pisang Cepat Matang: Pisang Lezat Dalam Sekejap

Rasa pahit dari teh hitam hanya terasa sebentar, segera disamarkan oleh susu evaporasi atau kental manis. Pantyhose tea memiliki aroma yang kuat dan sering menjadi pendamping makan nasi dan daging babi di Hongkong.

Noon Chai

Noon Chai
Noon Chai

Noon Chai, atau dikenal sebagai Kashmir Chai, adalah minuman tradisional berasal dari Pakistan. Minuman ini memiliki warna merah jambu sehingga sering disebut sebagai pink tea. Noon Chai terbuat dari bubuk teh, susu, dan garam yang direbus bersamaan. Beberapa varian noon chai juga ditambahkan baking soda untuk mendapatkan warna merah jambu yang khas. Teh ini menghasilkan aroma wangi dan sedikit rasa pahit, dengan sentuhan gurih dari susu dan garam. Terdapat juga varian pindi chai yang ditambahkan gula.

Noon chai cocok dinikmati dengan pistachio dan kacang almond, tetapi kombinasi yang paling sesuai adalah dengan croissant atau puff pastry yang dicelupkan ke dalam teh. Di Pakistan, noon chai sering menjadi bagian dari acara spesial seperti pernikahan atau pertemuan keluarga.

Teh Tarik telah meraih popularitas dan memiliki beragam varian di berbagai negara di seluruh dunia. Dengan bahan utama seperti teh, gula, dan susu, serta tambahan beberapa bahan lain, teh tarik menjadi sangat beragam. Mulai dari penambahan rempah-rempah, bola mutiara atau boba sebagai topping, hingga campuran teh dengan mentega. Di beberapa negara, teh tarik sering disajikan dengan hidangan pendamping seperti kue atau camilan, dan dapat dinikmati baik dalam keadaan panas maupun dingin.

Seperti di Indonesia, kehadiran teh tarik membuka peluang bagi perusahaan minuman untuk menyajikan berbagai varian teh tarik, termasuk bubble tea. Bubble tea telah menjadi favorit di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya anak muda. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua jenis teh tarik bermanfaat bagi tubuh karena kandungan gula dan susu yang tinggi, sehingga konsumsi berlebihan dapat berisiko, terutama bagi penderita diabetes dan obesitas.

Buzz Biteyear

By Buzz Biteyear

To infini-tea and BEE-yond the scrumptious galaxy of flavors, where every bite is an interstellar delight! Join Buzz Light-yearning for a taste of adventure as he explores the delectable universe of cuisine, from Pizza Planet to the Milky Way-cake. Get ready to savor your way to infini-tea and BEE-yond!