Kam. Mei 9th, 2024
Cara Memilih dan Menikmati Jenis Kopi yang Tepat untuk Anda - Featured ImageCara Memilih dan Menikmati Jenis Kopi yang Tepat untuk Anda - Featured Image
Bagikan artikel ini:

Jenis Kopi Populer & Ragam Kopi Indonesia – Kopi adalah minuman yang diminati oleh berbagai kalangan, tidak terbatas pada generasi tua, namun juga diminati oleh para generasi muda. Namun, belum semua orang memahami esensi dari kopi dan beragam jenis kopi yang populer, termasuk yang berasal dari Indonesia.

Tanaman kopi tumbuh di daerah tropis dengan ketinggian 700 hingga 1600 meter di atas permukaan laut. Meskipun tingginya bisa mencapai 9 meter, pohon kopi sering dipangkas agar lebih efisien dalam panen biji kopi.

Setiap jenis kopi memiliki karakteristik unik yang membuatnya berbeda. Mengetahui beragam jenis kopi memungkinkan kita untuk lebih menghargai cita rasa dari setiap cangkir yang kita nikmati. Jenis kopi biasanya dibagi berdasarkan spesies, varietas, dan daerah asalnya.

Sebuah buku mencatat sejarah kopi, dari penemuan tak terduga oleh seorang gembala kambing di Timur Tengah hingga evolusinya saat ini. Buku tersebut juga mengulas manfaat yang terkandung dalam kopi, sambil memberikan panduan mengenai berbagai metode penyeduhan yang dapat memberikan cita rasa kopi yang optimal.

Secara umum, jenis kopi dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu yang populer di seluruh dunia dan sering dikonsumsi oleh banyak orang, serta yang merupakan jenis kopi asli Indonesia, yang memiliki karakter dan keunikan tersendiri.

Berbagai Jenis Kopi yang Terkenal

Ada tiga jenis kopi yang sangat terkenal dan umum dikonsumsi di seluruh dunia. Ini adalah beberapa jenis kopi yang sering diminati.

1. Kopi Arabika

Biji kopi Arabika
Biji kopi Arabika

Kopi Arabika adalah jenis kopi pertama yang ditemukan oleh masyarakat Arab di Ethiopia. Nama “Arabika” merujuk pada bangsa Arab yang menemukan dan menyebarkannya ke seluruh dunia.

Kopi Arabika merupakan salah satu jenis kopi paling populer di seluruh dunia. Banyak pedagang kopi menjual Kopi Arabika lebih banyak dibandingkan dengan jenis kopi lainnya. Harganya juga cenderung tinggi, dikarenakan perawatannya yang memerlukan perhatian khusus dan penanamannya yang tidak mudah.

Karakteristik kopi Arabika ini sangat khas. Warna hasil seduhannya cenderung tidak terlalu pekat, dan tingkat keasamannya lebih tinggi dibandingkan kadar kafein yang terkandung di dalamnya. Selain itu, aroma Kopi Arabika lebih wangi dan kaya dibandingkan dengan jenis kopi lainnya.

Baca Juga  10 Hidangan Dengan Bahan Rempah Bunga Lawang

Varietas Kopi Arabika juga tersebar di berbagai belahan dunia. Berikut beberapa varietasnya:

  • Typica: Varietas kopi ini adalah yang paling tua dan pertama kali ditemukan di Ethiopia. Bisa dikatakan bahwa Kopi Arabika berasal dari varietas Typica ini. Bahkan, jenis kopi Typica pertama kali dibawa oleh Belanda ke Indonesia.
  • Bourbon: Varian kopi Bourbon muncul karena bibit Kopi Arabika yang dibawa oleh orang Prancis dan ditanam di Pulau Bourbon, yang sekarang dikenal sebagai Pulau La Reunion. Adaptasi terhadap tanah di Pulau Bourbon menghasilkan mutasi dan kemunculan varietas kopi Bourbon yang khas.

2. Kopi Robusta

Perbedaan bentuk antara biji kopi Arabika dan Robusta
Perbedaan bentuk antara biji kopi Arabika dan Robusta

Kopi Robusta adalah varietas dari kopi canephora, yang juga dikenal sebagai kopi nganda. Nama “Robusta” digunakan secara umum untuk merujuk kepada kopi canephora, karena sebagian besar kopi canephora adalah varietas Robusta.

Kopi Robusta memiliki tingkat ketahanan yang tinggi terhadap hama, menjadikannya lebih mudah dalam perawatannya dibandingkan dengan kopi Arabika. Namun, kualitas dan harganya cenderung lebih rendah daripada kopi Arabika. Nama “Robusta” sendiri berasal dari kata “robust,” yang berarti kuat, menggambarkan ketahanan kopi ini terhadap berbagai hama.

Belanda memperkenalkan Robusta ke Indonesia untuk menggantikan kopi Arabika, yang saat itu diserang oleh hama karat daun. Berkat ketahanannya, Robusta akhirnya menjadi jenis kopi yang umumnya ditanam di Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia menjadi salah satu produsen terbesar kopi Robusta di dunia, setelah Vietnam dan Brazil. Sebagai catatan, sekitar 80% kopi yang ditanam di Indonesia adalah jenis Robusta.

Karakteristik kopi Robusta meliputi aroma yang kuat dan rasa yang lebih pahit dibandingkan dengan kopi Arabika. Karenanya, kopi Robusta sering dicampurkan dengan susu dan coklat dalam penyajiannya. Rasa kopi ini tetap dominan dan tidak terlalu terpengaruh oleh bahan tambahan lainnya.

Selain itu, ada varietas Robusta hasil persilangan dengan kopi Arabika. Persilangan ini menghasilkan tanaman yang memiliki aroma mirip Arabika tetapi dengan ketahanan yang kuat seperti Robusta. Berikut adalah beberapa varietas kopi Robusta dan Arabika yang terkenal:

  • Timor: Varietas kopi Timor dinamai sesuai dengan lokasi pengembangannya, yakni Pulau Timor. Persilangan ini bertujuan untuk menggabungkan karakteristik rasa dari Arabika dengan ketahanan Robusta.
  • Catimor: Varietas ini merupakan hasil persilangan antara Caturra dan Timor. Catimor diciptakan dengan tujuan untuk menggabungkan ketahanan terhadap hama seperti Timor dan kemampuan panen yang cepat seperti Caturra. Karena Timor memiliki rasa yang mirip Robusta, Catimor cenderung memiliki rasa yang pahit, tetapi tingkat keasamannya lebih rendah.
Baca Juga  10 Manfaat Minum Air Sebelum Tidur: Baik atau Buruk?

3. Kopi Liberika

Karakter biji kopi Liberika
Karakter biji kopi Liberika

Seringkali, para penikmat kopi mengenal kopi Arabika dan Robusta dengan baik. Tetapi ada jenis kopi lain yang cukup populer dan memiliki peran dalam komoditas kopi dunia, yaitu kopi Liberika.

Kopi Liberika memiliki ukuran biji yang lebih besar daripada kopi Arabika dan Robusta. Meskipun begitu, setelah proses penjemuran, berat biji kering dari kopi ini hanya mencapai sekitar 10% dari berat biji dalam kondisi basah.

Penyusutan berat biji kopi Liberika ini kurang disukai oleh para petani karena meningkatkan biaya panen. Hal ini juga berdampak pada tingkat produksi kopi Liberika yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan kopi Arabika dan Robusta. Produksi kopi Liberika hanya menyumbang sekitar 1% hingga 2% dari produksi kopi dunia.

Pada awalnya, kopi Liberika dikenal dengan nama “Kopi Excelsa” dan hanya ada satu spesies. Namun, pada tahun 2006, Excelsa secara resmi diidentifikasi sebagai subspesies dari Liberika dan dikenal dengan nama ilmiah Coffea Liberica var. Dewwrei.

Jenis-Jenis Kopi Indonesia yang Bersumber dari Single Origin

Beberapa orang sering menggunakan istilah “single origin” untuk merujuk kepada kopi yang berasal dari daerah tertentu. Istilah ini membantu mengidentifikasi karakteristik unik dari kopi yang ditanam di setiap daerah. Berikut adalah beberapa jenis kopi Indonesia yang merupakan single origin:

1. Kopi Gayo

Petani kopi Aceh Gayo
Petani kopi Aceh Gayo

Kopi Gayo ditanam di wilayah Gayo, Aceh. Perkebunan kopi ini tersebar di bukit-bukit sekitar kota Takengon yang berdekatan dengan Danau Tawar. Daerah ini terkenal dengan produksi kopi berkualitas tinggi karena kondisi tanah yang subur.

Kopi Gayo pernah meraih sertifikasi “Fair Trade Certified” dari organisasi internasional “Fair Trade Coffee” pada tahun 2010. Awalnya, nama kopi ini mengalami kendala karena nama “Gayo” merupakan hak paten dari perusahaan Belanda yang dikenal sebagai Holland Coffee. Namun, berkat usaha keras dari masyarakat setempat, masalah tersebut berhasil diselesaikan, dan nama “Gayo” resmi diakui sebagai salah satu single origin.

2. Kopi Java Preanger

Kopi Java Preanger juga sering disebut sebagai kopi Malabar atau kopi Priangan. Kopi ini merupakan jenis kopi pertama yang dibawa oleh Belanda ke Indonesia. Awalnya, tanaman kopi ini ditanam di Jakarta, tetapi seiring waktu, budidaya kopi tersebut mulai berkembang di sekitar wilayah Priangan, Jawa Barat.

Baca Juga  8 Resep Kopi Jadul Menu Paling Laku di Cafeshop

Nama “Preanger” sebenarnya berasal dari sebutan Belanda untuk wilayah Priangan pada masa itu. Oleh karena itu, kopi Priangan saat ini dikenal dengan nama “Kopi Java Preanger.”

3. Kopi Mandailing

Kopi Mandailing ditanam di Kabupaten Mandailing Natal, di pegunungan Bukit Barisan, Sumatra Utara. Ini adalah salah satu jenis kopi Arabika yang telah diproduksi sejak abad ke-19, dimulai dari zaman pemerintahan Hindia Belanda yang menerapkan sistem tanam paksa.

4. Kopi Bali Kintamani

Petani kopi Bali Kintamani menjemur hasil panen kopi
Petani kopi Bali Kintamani menjemur hasil panen kopi

Bali juga merupakan daerah penghasil kopi yang menarik perhatian dunia. Salah satu daerah utama yang menghasilkan kopi di Bali adalah Kintamani, Kabupaten Bangli. Kopi Bali Kintamani tidak kalah dengan jenis kopi lainnya dalam hal kualitas.

Petani kopi di perkebunan Kintamani menerapkan sistem pertanian tradisional yang dikenal sebagai “subak abian.” Subak abian ini mencerminkan filosofi Tri Hita Karana dari agama Hindu, yang mengutamakan harmoni dalam alam. Dengan demikian, kopi yang dihasilkan di Kintamani adalah kopi organik yang ditanam tanpa penggunaan agrokimia.

5. Kopi Sidikalang

Kopi Sidikalang tumbuh di wilayah pegunungan Kabupaten Dairi, Sumatra Utara. Nama “Sidikalang” sangat terkenal di kalangan pencinta kopi single origin.

Kopi Sidikalang adalah varietas Arabika yang menarik. Hal yang menarik adalah bahwa kopi Sidikalang ini adalah keturunan langsung dari varietas Typica yang pertama kali dibudidayakan di Indonesia. Varietas ini berasal dari bibit kopi yang dibawa pertama kali oleh Belanda sebagai bagian dari sistem tanam paksa.

6. Kopi Papua Wamena

Kopi Papua Wamena ditanam di sekitar perkebunan yang melingkari lembah Baliem, terletak di timur Gunung Jayawijaya dan berdekatan dengan kota Wamena. Kopi ini menawarkan cita rasa yang istimewa dan rendah kadar kafein, sehingga cocok bagi mereka yang sensitif terhadap kafein atau mencoba kopi untuk pertama kali. Aroma kopi ini khas dengan sentuhan bunga yang harum.

7. Kopi Toraja

Memetik biji kopi Toraja
Memetik biji kopi Toraja

Kopi yang ditanam di tanah Toraja ini juga memiliki daya tariknya sendiri dalam kategori single origin. Kopi Toraja dikenal dengan tingkat keasaman yang relatif tinggi, yang disukai oleh beberapa pencinta kopi. Karakteristik rasa yang khas pada kopi Toraja berasal dari proses pascapanen. Para petani di Toraja menggunakan sistem pertanian tradisional untuk mengolah biji kopi mereka dengan metode giling basah. Proses ini dikenal secara internasional dengan sebutan “wet hulling” atau “semi wet.”

8. Kopi Flores Bajawa

Kopi Flores Bajawa ditanam di daerah Bajawa, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. Ini adalah salah satu varietas kopi Arabika. Tanah di Flores, yang kaya akan abu vulkanik dari gunung berapi setempat, dikenal sangat cocok untuk budidaya kopi organik. Karena penggunaan tanah andosol ini, cita rasa kopi Bajawa memiliki karakteristik yang otentik dengan aroma alami yang khas.

Buzz Biteyear

By Buzz Biteyear

To infini-tea and BEE-yond the scrumptious galaxy of flavors, where every bite is an interstellar delight! Join Buzz Light-yearning for a taste of adventure as he explores the delectable universe of cuisine, from Pizza Planet to the Milky Way-cake. Get ready to savor your way to infini-tea and BEE-yond!